Lifestyle / Komunitas
Selasa, 30 September 2025 | 18:12 WIB
Tragedi runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. (Dok. BNPB)

Media asing seperti The Guardians dan Reuters memberitakan tragedi ini, menyebut jumlah korban, penyebab dugaan, dan respon darurat yang dijalankan.

Liputan global ini memperlihatkan bahwa acara pendidikan tidak hanya menjadi persoalan lokal. Ketika terjadi tragedi seperti ini, dampaknya juga menjadi cerminan kualitas kota, provinsi, dan negara secara internasional.

5. Diduga Tidak Berizin

BBC menuliskan keterangan dari Bupati Sidoarjo Subandi. Menurut Subandi, diduga bangunan tersebut belum memiliki izin.

6. Ratusan Orang Diterjunkan untuk Evakuasi

Ratusan orang dikerahkan untuk mengatasi insiden ini. Tim SAR gabungan dari 56 instansi/organisasi telah mencapai 332 personel.

7. Bangunan untuk Pusat Kegiatan Santri

Perwakilan pihak Ponpes Al Khoziny, KH R Abdus Salam Mujib, mengutarakan bahwa  sudah berjalan antara sembilan hingga 10 bulan.
Bagian bawah bangunan difungsikan untuk musala dan lantai atas bakal difungsikan untuk hall atau pusat kegiatan santri.

Tragedi robohnya gedung sekolah di Al Khoziny menjadi pengingat pahit bahwa setiap siswa berhak belajar di lingkungan yang aman. Dari 7 fakta di atas, jelas bahwa aspek konstruksi, izin, pengawasan, dan respons darurat semua memainkan peran penting dalam keselamatan.

Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Korban Musala Roboh di Al Khoziny, Viral Dialog Pilu Tim SAR dengan Santri

Semoga peristiwa ini mendorong audit menyeluruh terhadap bangunan sekolah di seluruh Indonesia, dan menghasilkan kebijakan perlindungan yang lebih kuat agar tragedi serupa tak terulang lagi.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Load More