-
Endeavor Indonesia mengumumkan bergabungnya Arsjad Rasjid, Jacqueline Poh, dan Achmad Zaky sebagai board member baru.
-
Ketiganya membawa pengalaman internasional untuk memperkuat ekosistem startup Indonesia agar lebih kompetitif dan berkelanjutan.
-
Kolaborasi ini menegaskan misi Endeavor dalam mencetak entrepreneur berdampak yang siap bersaing di kancah global.
Suara.com - Menjelang akhir 2025, iklim startup Indonesia menunjukkan arah yang lebih matang dan berkelanjutan. Setelah menghadapi masa penuh tantangan, kini pelaku usaha mulai berfokus pada fundamental bisnis, inovasi, serta kolaborasi lintas sektor. Geliat positif ini turut diperkuat dengan langkah strategis Endeavor Indonesia yang menambah tiga sosok baru di jajaran dewan pengurus (board member) mereka — Arsjad Rasjid, Jacqueline Poh, dan Achmad Zaky.
Ketiganya membawa pengalaman luas di bidang kepemimpinan, inovasi, dan kewirausahaan global, yang diharapkan mampu mendorong lebih banyak pengusaha Indonesia naik kelas dan berdaya saing internasional.
Managing Director Endeavor Indonesia, Monika Rudijono, menjelaskan, “Indonesia kini masih menjadi pemain penting di Asia Tenggara. Para entrepreneur yang mampu melewati masa sulit menunjukkan mentalitas tahan banting dan kesiapan menghadapi tantangan global. Sebagai komunitas, Endeavor konsisten mendampingi para wirausaha berdampak lewat koneksi ke komunitas sesama entrepreneur yang solid dan akses ke pasar hingga investor global.”
Monika menambahkan, kehadiran board member dari berbagai latar belakang akan memberikan perspektif global yang memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia agar semakin relevan dan kompetitif di kancah internasional.
Arsjad Rasjid: Penggerak Kolaborasi dan Transformasi Bisnis Nasional
Sebagai tokoh penting dunia usaha, Arsjad Rasjid membawa pengalaman strategis dalam membangun jejaring lintas sektor dan memperkuat sinergi publik-swasta. Ia dikenal sebagai sosok di balik transformasi besar PT Indika Energy Tbk, yang berhasil memperluas bisnis dari batu bara ke sektor masa depan seperti energi terbarukan, kendaraan listrik, dan teknologi hijau.
Selain menjabat sebagai Chairman Sriwijaya Capital, Arsjad juga aktif memajukan ekosistem kewirausahaan melalui Kadin Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Kadin meluncurkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 dan whitepaper arah kebijakan ekonomi nasional.
“Entrepreneur memegang peran penting dalam membawa Indonesia menuju masa depan yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan. Bersama Endeavor, saya berharap dapat berkontribusi bagi perkembangan kewirausahaan nasional agar memperkuat ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan,” ujar Arsjad.
Jacqueline Poh: Menghubungkan Indonesia dan Singapura
Baca Juga: Wirausahawan Muda Bakal Bermunculan Lewat Indonesian Entrepreneur Project
Sebagai CEO JTC Corporation di Singapura, Jacqueline Poh telah sukses memimpin pengembangan JTC LaunchPad—ekosistem yang menjadi rumah bagi lebih dari 700 startup dan 30 akselerator. Sejak 2015, inisiatif ini telah mendukung lebih dari 2.400 startup teknologi dari 15 sektor, dengan total pendanaan mencapai lebih dari S$5,2 miliar.
Kini, Jacqueline hadir di Endeavor Indonesia untuk memperkuat konektivitas antara startup Indonesia dan jaringan inovasi regional.
“Ekosistem kewirausahaan di Indonesia sangat dinamis. Saya antusias untuk membagikan wawasan dari pengembangan ekosistem startup di Singapura guna mendukung pertumbuhan para wirausaha yang tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga mendorong sosial dan ekonomi,” ungkapnya.
Achmad Zaky: Dari Founder ke Board Member
Sebagai pendiri Bukalapak dan Endeavor Entrepreneur pertama yang bergabung di jajaran board, Achmad Zaky membawa pengalaman langsung membangun bisnis dari nol hingga menjadi perusahaan besar. Kini, ia aktif sebagai investor dan mentor melalui Init 6, Qverse, dan Achmad Zaky Foundation.
“Sebagai founder sekaligus investor, saya merasakan langsung tantangan membangun dan mengembangkan startup di Indonesia. Karena itu, saya ingin berbagi pengalaman praktis agar semakin banyak entrepreneur lokal yang bisa naik kelas dan membangun perusahaan berdaya saing global,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Berapa Gaji Ainul Yakin sebagai Komisaris PT Transjakarta? Disorot usai Demo Trans7
-
5 Zodiak yang Cocok dengan Sagitarius, Siapa yang Bisa Mengimbangi Jiwa Petualang Ini?
-
Cara Beli Foto di FotoYu, Ini Tips untuk Temukan Wajahmu dengan Mudah
-
Berapa Gaji Pesulap Merah? Tantang Alumni Lirboyo Buktikan Santet, Siap Kasih Rumah Cash
-
Siapa Dean Fujioka? Resmi Cerai dengan Putri Bos Sido Muncul Vanina Amalia Hidayat
-
Tren Baru Tanggung Jawab Sosial: Saat Perusahaan Tak Lagi Sekadar Donasi, tapi Ubah Perilaku
-
AC Bocor saat Musim Hujan? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Siapa Calista Amore? Calon Dokter Minta Maaf usai Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah
-
Lirik Lagu Hari Santri 2025 Lengkap dengan Makna Logo Pita Cakrawala
-
Ratusan Anak Muda Bahas Solusi Dunia di Bali: Dari Krisis Lingkungan hingga Kemanusiaan