Lifestyle / Food & Travel
Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:17 WIB
Ilustasi mendaki gunung [pexels.com]

3. Gunung Kerinci (Sumatera) 

Gunung Kerinci (3.805 m) di Taman Nasional Kerinci Seblat adalah gunung berapi tertinggi di Sumatera, menawarkan pendakian curam dari hutan ke pegunungan dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah, termasuk primata dan burung.

Jalurnya langsung dan menantang, membutuhkan fisik yang baik untuk menyelesaikannya. Pendakian biasanya berlangsung 2-3 hari, dan pendaki harus siap menghadapi hujan lebat serta jalur berlumpur di musim hujan.

Izin dan pendampingan dari penjaga hutan adalah wajib, dan karena lokasi yang terpencil, penting untuk mengalokasikan waktu perjalanan dari Padang atau Jambi serta menggunakan pemandu lokal yang terpercaya.

4. Kawah Ijen (Kawah Ijen, Jawa Timur) 

Kawah Ijen terkenal dengan fenomena "api biru", yaitu nyala gas belerang yang terlihat di malam hari, serta danau kawah berwarna biru kehijauan yang memukau.

Meskipun pendakiannya singkat, pengalaman di kawah yang bersejarah dan kisah para penambang belerang menjadikannya tak terlupakan. Pendakian malam yang biasanya memakan waktu 2-4 jam pulang pergi dari desa ke bibir kawah melibatkan jalur curam, dan tepi kawah bisa angin serta licin.

Untuk menyaksikan api biru, pendakian harus dilakukan sangat pagi, sering kali sebelum tengah malam, dengan pemandu berpengalaman.

Karena uap belerang berbahaya, penting untuk menggunakan masker gas yang sesuai dan menjaga jarak dari ventilasi aktif, serta memperhatikan kondisi kerja para penambang dan menghindari tur yang mengeksploitasi mereka.

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan: Gunung Lawu Tak Masuk Area Kerja Panas Bumi

5. Gunung Agung (Bali)

Gunung Agung, sebagai puncak tertinggi di Bali, bukan hanya sebuah gunung, tetapi juga situs ziarah yang kaya akan makna budaya. 

Jalurnya yang terjal dan berbatu memberikan tantangan tersendiri bagi para pendaki, namun semua usaha itu terbayar dengan pemandangan matahari terbit yang menakjubkan di atas pura dan laut. 

Pendakian dimulai dari Pura Pasar Agung atau titik awal lainnya, biasanya memakan waktu antara 4 hingga 8 jam, tergantung pada rute yang dipilih dan kondisi fisik pendaki. 

Untuk mencapai puncak sebelum fajar, pendakian sering kali dilakukan di kegelapan malam, sehingga pemandu sangat disarankan agar pendaki dapat menavigasi dengan aman.

Mengingat Gunung Agung dianggap suci, sangat penting untuk berpakaian dan berperilaku sopan di sekitar pura, dan beberapa rute mungkin dilarang selama upacara keagamaan.

Load More