- Konsep kota 10 menit makin populer, menawarkan solusi atas masalah perkotaan.
- Tujuannya, semua kebutuhan warga terjangkau dalam 10 menit dengan berjalan kaki/sepeda.
Suara.com - Macet yang panjang, waktu tempuh yang melelahkan, dan keterpisahan antara tempat tinggal dan tempat kerja sudah menjadi cerita sehari-hari bagi banyak warga kota besar di Indonesia. Di tengah tekanan itu, muncullah sebuah gagasan baru yang sederhana tapi revolusioner: kota yang semua kebutuhannya bisa dijangkau hanya dalam waktu sepuluh menit.
Disebut 10-minute city, konsep ini bukan hanya tentang jarak, melainkan tentang kualitas hidup. Dunia sudah mulai mengadopsinya, dari Paris hingga Melbourne, dengan tujuan untuk menciptakan kota yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan efisien.
Berikut adalah beberapa gagasan utama di balik konsep “kota 10 menit” yang kini mulai dilirik di Indonesia.
1. Semua Jadi Dekat, Semua Jadi Terhubung
Inti dari 10-minute city adalah kedekatan. Warga bisa dengan mudah berjalan kaki atau bersepeda untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka mulai dari belanja, bekerja, sekolah, hingga rekreasi, tanpa harus bergantung pada kendaraan bermotor.
Penelitian menyebut bahwa desain semacam ini bisa membantu menekan emisi, memperbaiki kualitas udara, dan memperkuat interaksi sosial di antara warga.
2. Ruang Publik Jadi 'Jantung' Kehidupan
Dalam konsep ini, taman, area pejalan kaki, dan ruang-ruang komunal bukan lagi sekadar pelengkap, tapi sudah menjadi pusat dari kehidupan sehari-hari.
Kota dibangun agar warganya bisa lebih banyak beraktivitas di luar ruangan tanpa hambatan, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan mereka.
Baca Juga: Mau Kualitas Hidup Lebih Baik? Ini 7 Alasan Pindah ke Perumahan Modern
3. Mobil Pribadi Bukan Lagi Raja Jalanan
10-minute city dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi. Jalur sepeda dan trotoar yang nyaman menjadi prioritas, sementara transportasi umum diperkuat sebagai penghubung antar kawasan.
Menurut C40 Cities Green and Just Recovery Agenda, pendekatan ini bisa mendukung transisi menuju kota yang rendah karbon sekaligus meningkatkan kesehatan warganya.
4. Rumah, Kantor, dan Mal Jadi Satu Kawasan
Berbeda dari tata kota konvensional yang memisahkan antara hunian, perkantoran, dan area komersial, konsep 10 menit ini menekankan adanya integrasi. Kawasan hunian berada berdekatan dengan pusat belanja, kuliner, dan area kerja. Dengan begitu, kota tidak hanya menjadi efisien dari sisi transportasi, tapi juga bisa memperkuat kehidupan sosial antarwarga.
Gagasan tentang 10-minute city kini mulai mendapat bentuk yang nyata di Indonesia, salah satunya melalui proyek terpadu Pasadena Central District di Paramount Gading Serpong, Tangerang. Kawasan seluas 40 hektar ini dirancang dengan prinsip “10 Minutes City Living”, di mana seluruh kebutuhan sehari-hari dapat dijangkau dalam waktu yang sangat singkat.
Berita Terkait
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
Anti-Ribet di Jalanan Macet: 5 Mobil Matic Mungil yang Pas di Kantong
-
OJK Sebut Bank Tetap Bisa Berikan Kredit Meski SLIK Macet, Tapi...
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Mau Kualitas Hidup Lebih Baik? Ini 7 Alasan Pindah ke Perumahan Modern
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Kain, Iman, dan Harapan: Perjalanan Karya Seniman Jogja hingga Panggung Natal Vatikan
-
7 Promo Kuliner Hari Natal 2025 Mulai Rp15 Ribu: Diskon Donat sampai Bebek Kaleyo
-
World Youth Festival 2025 Resmi Ditutup, Pemuda Global Didorong Jadi Inovator Masa Depan
-
Dari Indonesia hingga Malaysia, Pemuda Dunia Berkolaborasi di WYF 2025
-
5 Rekomendasi Sandal Kesehatan untuk Penderita Rematik, Mulai Rp 17 Ribuan
-
5 Rekomendasi Eye Cream untuk Atasi Kerutan Sekitar Mata, Mulai dari Rp 30 Ribuan
-
5 Foundation dengan SPF Terbaik untuk Tampilan Flawless, Praktis Dipakai Sehari-hari
-
5 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Samba Ori, Kualitas Setara Versi Aman di Dompet
-
4 Cara Cek Tipe Kulit Wajah Kering, Berminyak atau Kombinasi
-
Cara Cek Kemacetan di Google Maps Agar Liburan Nataru Lancar