Lifestyle / Female
Senin, 01 Desember 2025 | 20:16 WIB
Yang Mulia Ratu Máxima dari Belanda bersama Angelique Timmer, Regional Director Women’s World Banking Asia Tenggara. (Dok. Ist)
Baca 10 detik
  • Kunjungan Ratu Máxima sebagai UNSGSA menyoroti isu kesehatan finansial 44 juta anak muda Indonesia.
  • Laporan WWB menunjukkan kerentanan pemuda digital terhadap konsumsi impulsif dan risiko kredit berbahaya.
  • Diskusi di Surakarta mendorong kebutuhan kapabilitas finansial, bukan sekadar akses layanan keuangan digital.

Langkah Selanjutnya: Sistem Keuangan Digital yang Lebih Aman dan Inklusif

Hasil dialog tersebut kini menjadi dasar bagi WWB untuk memperkuat kolaborasi dengan regulator, lembaga keuangan, dan mitra komunitas.

Fokusnya mencakup penguatan edukasi finansial yang praktis, jalur digital yang lebih aman, hingga desain produk keuangan yang inklusif bagi semua kelompok, termasuk perempuan muda dan pekerja informal.

Kesaksian anak muda menegaskan urgensi masalah ini.

“Kami dianggap sudah bisa mengelola uang hanya karena semuanya serba digital, padahal tidak ada yang benar-benar mengajarkan kami,” ujar Maura, seorang pekerja gig.

Sementara Luna, pekerja formal, berharap adanya platform terintegrasi yang menawarkan edukasi, tabungan, dan perencanaan finansial dalam satu tempat.

Dengan transformasi digital yang bergerak cepat, kesehatan finansial generasi muda bukan hanya isu domestik—tetapi agenda global yang kini ikut mendapatkan perhatian dari level tertinggi.

Load More