- QRIS menjadi standar pembayaran nasional yang mempercepat serta mengamankan transaksi digital harian masyarakat Indonesia.
- Adopsi pesat QRIS sangat mendukung digitalisasi dan peningkatan daya saing UMKM melalui pencatatan transaksi.
- Sistem pembayaran ini meluas jangkauannya, memungkinkan penggunaan lintas negara seperti Thailand dan Korea Selatan.
Suara.com - Di era serba digital, membayar kopi pagi atau jajanan favorit kini bisa dilakukan tanpa dompet tebal—cukup scan QR. Sistem pembayaran nontunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia, membuat transaksi lebih cepat, praktis, dan aman.
“Adopsi QRIS melonjak pesat dalam lima tahun terakhir, dengan nilai transaksi yang hampir tiga kali lipat setiap tahun. Perkembangan ini membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih baik, mengurangi risiko keamanan, serta memberikan kenyamanan pembayaran nontunai bagi konsumen,” ujar Gundy Cahyadi, Research Director Prasasti Center for Policy Studies.
Lebih dari sekadar kemudahan, QRIS kini menjadi penggerak digitalisasi UMKM. Dari warung kopi di sudut jalan hingga butik lokal, lebih dari 93 persen pengguna QRIS adalah UMKM. Artinya, setiap kali kita membayar lewat QR code, kita turut mendukung bisnis kecil agar lebih efisien, transparan, dan tumbuh lebih cepat.
Bagi banyak pelaku usaha, digitalisasi berarti lebih dari sekadar transaksi cepat. Data transaksi yang tercatat lewat QRIS bisa menjadi “rekam jejak” yang membantu mereka mengakses pembiayaan, membuka peluang ekspansi, dan meningkatkan daya saing. Dengan cara ini, UMKM bisa naik kelas, dari usaha mikro ke menengah, yang selama ini sering menjadi tantangan karena fenomena hollow middle di pasar Indonesia.
Di sisi konsumen, QRIS membuat hidup lebih fleksibel. Tak perlu membawa uang tunai atau menunggu kembalian. Dari pesan makanan hingga membayar parkir, satu scan cukup untuk menyelesaikan urusan sehari-hari. Aktivitas ini terasa sederhana, tapi memberikan dampak besar bagi pengusaha kecil dan ekonomi lokal.
Selain mempermudah pembayaran, QRIS juga menjadi bagian dari transformasi ekonomi yang lebih luas. Gundy menekankan, “Digitalisasi bukan hanya peningkatan teknologi. Ini adalah fondasi penting yang dapat mendorong produktivitas, memperkuat daya saing UMKM, dan menjadi pilar utama transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia.”
Tak hanya di Indonesia, QRIS kini bisa digunakan lintas negara, dari Thailand hingga Korea Selatan. Jadi saat kita traveling, berbelanja di luar negeri pun tetap bisa mudah, aman, dan digital-friendly. Ini menjadikan QRIS bukan sekadar metode pembayaran, tapi bagian dari gaya hidup modern yang efisien dan cerdas.
Kini, setiap kali kita membayar dengan QRIS, kita tidak hanya menyelesaikan transaksi dengan cepat, tapi juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dengan cara sederhana ini, kita bisa mendukung UMKM lokal, mempermudah hidup sehari-hari, dan ikut menjadi bagian dari perubahan ekonomi yang lebih inklusif.
Di tengah dunia yang semakin cepat, teknologi seperti QRIS membuktikan bahwa inovasi bisa terasa hangat, dekat, dan relevan dalam kehidupan sehari-hari—membuat setiap aktivitas sehari-hari sedikit lebih ringan, dan dunia usaha sedikit lebih cerah.
Baca Juga: Jepang, Thailand, Singapura Kini Bisa Dibayar Pakai QRIS! Cek Daftar Negara yang Sudah Terkoneksi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Mengenal dr. Harmeni Wijaya, Perempuan Inspiratif Peraih ASEAN Women Entrepreneurs Award
-
Rumah Nyaman dan Bebas Ribet: Tips Menjaga Saluran Air di Luar Ruangan
-
5 Cushion Terbaik untuk Menutupi Jerawat, Makeup Jadi Mulus dan Tahan Lama!
-
5 Skincare dan Makeup Promo Buy 1 Get 1 Free di Watsons, Cek Daftar Produknya di Sini!
-
Kerja Hybrid Tanpa Drama, Pentingnya Audio Berkualitas untuk Temani Rapat Online
-
Lupakan Bokek Akhir Tahun, BRI Kasih Diskon Travel & Belanja Hingga Rp 3 Juta di HUT ke-130
-
Wajib Kunjungi! PIK Icon Berubah Jadi 'Christmas Village' Penuh Keajaiban Natal
-
5 Sepatu Converse di Bawah Rp600 Ribu di Sports Station, Diskon sampai 50 Persen
-
7 Merk Sabun Muka Niacinamide untuk Usia 40 Tahun Keatas Mulai Rp20 Ribuan
-
Umur 40-an Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan dengan Efek Anti Aging