- Mother wound merupakan luka emosional akibat kurangnya kasih sayang ibu, memengaruhi psikologis hingga dewasa.
- Gejala luka batin ini meliputi rasa tidak nyaman, ragu akan penerimaan, serta kesulitan mengelola emosi.
- Penyembuhannya meliputi konseling profesional, self-talk, menerima perasaan berlapis, dan penguatan diri.
Suara.com - Istilah mother wound belakangan ini kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Lalu, apa sebenarnya mother wound itu dan bagaimana cara menyembuhkannya?
Secara sederhana, mother wound mirip dengan father wound, tetapi luka batin atau trauma emosional pada anak muncul akibat interaksi dengan sosok ibu.
Berikut penjelasan lengkap mengenai mother wound, mulai dari pengertian, siapa saja yang dapat mengalaminya, tanda, hingga cara menyembuhkannya.
Pengertian Mother Wound
Melansir dari laman RS Panti Rapih Yogyakarta, mother wound adalah luka emosional yang muncul akibat kurangnya dukungan dan kasih sayang dari seorang ibu.
Dalam dunia konseling, mother wound digunakan untuk menggambarkan luka psikologis yang dialami seseorang selama masa pengasuhan.
Luka ini bukan diagnosis resmi, tetapi bentuk pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan atau bahkan menyakitkan.
Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan inner child yang terluka dan membawa dampak hingga masa dewasa.
Peran Ibu dalam Pembentukan Emosi Anak
Baca Juga: Stop! Bilang 'Cuma Bercanda', Lelucon Bisa Menjadi Trauma
Pengasuhan adalah proses membesarkan, menjaga, dan membimbing anak sepanjang fase pertumbuhannya.
Figur ibu memiliki pengaruh besar dalam membentuk kemampuan anak mengatasi masalah, mengekspresikan kasih sayang, serta membangun kepercayaan dan nilai diri.
Ketika kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi, luka ini dapat berkembang menjadi mother wound.
Siapa Saja yang Bisa Mother Wound?
Secara teori, siapa pun bisa mengalami mother wound, baik anak perempuan maupun laki-laki. Dampaknya pun beragam dan berbeda-beda pada tiap individu.
Pola asuh orang tua sangat memengaruhi perilaku dan emosi anak, sehingga luka pengasuhan dapat meninggalkan efek jangka panjang.
Tanda-tanda Mother Wound
Masih melansir dari laman yang sama, individu dengan mother wound biasanya merasa tak nyaman bersama ibu, merasa gugup atau takut, dan cenderung menghindari interaksi.
Mereka juga sering ragu dan terus berusaha mendapatkan penerimaan dari ibu, meski usaha itu tidak selalu membuahkan hasil.
Perasaan ditinggalkan, tidak aman, serta kesulitan mengendalikan emosi juga umum muncul pada seseorang yang mengalami mother wound.
Faktor Penyebab Mother Wound
Mother wound dapat muncul akibat pola asuh dan komunikasi yang kurang hangat, ibu yang terlalu kritis, atau adanya kekerasan verbal maupun fisik.
Faktor lain termasuk penelantaran, manipulasi, pendekatan ibu yang tidak empatik terhadap emosi anak, hingga kondisi mental ibu yang tidak stabil atau adiksi.
Dampak Mother Wound pada Kehidupan Dewasa
Luka ini dapat memengaruhi hubungan emosional di masa dewasa. Orang yang mengalami mother wound mungkin kesulitan membangun hubungan hangat, merasa hampa, dan kurang percaya diri.
Mereka juga cenderung tidak bisa menenangkan diri sendiri atau menyelesaikan konflik emosional dengan sehat.
Cara untuk Mengatasi Mother Wound
Salah satu langkah awal adalah mencari bantuan profesional, misalnya konseling dengan psikolog klinis. Terapi membantu mengekspresikan emosi dan memahami akar luka yang dialami.
1. Self-Talk
Berbicara pada diri sendiri dengan cara yang lembut, atau self-talk, membantu memenuhi kebutuhan emosional yang dulu tidak terpenuhi. Ini menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan dan membangun kepercayaan diri.
2. Menerima Perasaan yang Berlapis
Wajar jika seseorang merasa cinta sekaligus kecewa pada ibu. Menerima perasaan campur aduk ini penting agar proses pemulihan tidak terganggu oleh konflik internal.
3. Mengenali Akar Luka melalui Journaling
Menulis jurnal membantu mengidentifikasi dampak mother wound, memahami perjalanan hidup ibu, serta melihatnya sebagai manusia yang tidak sempurna. Dengan cara ini, individu dapat menerima kenyataan tanpa menekan rasa sakit yang dialami.
4. Melepaskan Emosi Negatif
Perasaan sedih dan kecewa perlu dirasakan dan dilepaskan secara bertahap. Konseling dapat mendukung proses ini agar emosi dikelola dengan sehat dan tidak menumpuk.
5. Memperkuat Diri dan Self-Care
Self-care bukan sekadar memanjakan diri, tetapi memenuhi kebutuhan emosional yang terabaikan. Aktivitas sederhana seperti berjalan sendiri, menulis jurnal, atau melakukan hobi dapat membantu memulihkan keseimbangan emosional.
6. Memaafkan dan Berdamai dengan Ibu
Memaafkan ibu bukan berarti melupakan luka, tetapi memahami bahwa ibu juga manusia yang bisa berbuat salah. Pengakuan ini membuka jalan untuk membangun hubungan yang lebih realistis dan sehat.
7. Rutin Konseling
Penyembuhan mother wound membutuhkan waktu dan konsistensi. Konseling, self-reflection, dan dukungan sosial menjadi bagian penting agar individu bisa memulihkan diri secara perlahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Mengapa Kita Sering Terbangun Beberapa Menit Sebelum Alarm Berbunyi?
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Cushion vs Powder Foundation, Mana yang Lebih Bagus dan Tahan Lama untuk Wajah?
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun
-
Dany Amrul Ichdan Ajak Civitas Akademika Wujudkan Indonesia Naik Kelas Sebagai Gerakan Moral Bangsa
-
Liburan Akhir Tahun di Jakarta? Kejutan Seru Ini Bikin Kita Lupa Harus Keluar Kota!
-
7 Rekomendasi Sepatu Futsal Cewek Terbaik, Kualitas Juara Bikin Anti Cedera