- Sebuah unggahan TikTok dari SPPG Sumberingin, Blitar menunjukkan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) saat libur sekolah dan menjadi viral.
- Badan Gizi Nasional (BGN) mengonfirmasi MBG tetap berjalan selama libur dengan skema fleksibel, termasuk distribusi paket makanan kering.
- BGN memprioritaskan penyaluran MBG kepada ibu hamil, menyusui, dan balita (kelompok 3B) selama periode sekolah tidak aktif.
Suara.com - Penampakan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) selama liburan sekolah mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebuah konten TikTok yang diunggah akun SPPG Sumberingin, Blitar, Jawa Timur, viral setelah menampilkan paket MBG yang dibagikan selama masa libur sekolah.
Video tersebut telah ditonton lebih dari 6,6 juta kali dan meraih sekitar 120 ribu likes, memicu rasa penasaran publik tentang seperti apa sebenarnya menu MBG saat sekolah tidak aktif.
Dalam video yang beredar, terlihat paket MBG dikemas rapi dalam tas goodiebag, bukan sekadar kantong plastik. Isinya cukup beragam dan dinilai layak oleh banyak warganet.
Paket tersebut terdiri dari biskuit sari gandum, satu pak roti tawar, empat kotak susu UHT, satu bungkus abon sapi, empat butir telur asin, aneka buah seperti apel, jeruk, dan pir, serta keripik tempe.
"Menu keringan MBG, liburan sekolah," tulis akun SPPG Sumberingin tersebut seperti yang Suara.com kutip pada Selasa (23/12/2025).
Tampilan menu yang lengkap dan tahan lama ini dinilai sesuai untuk dibagikan di masa liburan, ketika anak-anak tidak setiap hari berada di sekolah. Viralnya konten tersebut sejalan dengan penegasan Badan Gizi Nasional (BGN) bahwa program MBG tetap berjalan dan tidak mengenal istilah libur.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati, memastikan dapur MBG tetap beroperasi dan penyaluran makanan terus dilakukan selama masa libur sekolah, meskipun dengan skema yang lebih fleksibel.
BGN memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk memilih mekanisme distribusi yang paling sesuai dengan kondisi wilayah dan peserta didik. Salah satu skema yang digunakan adalah mekanisme paket, di mana jatah makan untuk enam hari disalurkan dua kali dalam seminggu.
Menu yang diberikan merupakan kombinasi makanan siap santap dan makanan kemasan seperti roti, telur, susu, serta buah, sebagaimana yang terlihat dalam paket MBG dari SPPG Sumberingin.
Baca Juga: Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
Skema ini dianggap lebih praktis karena tidak mengharuskan siswa datang ke sekolah setiap hari selama liburan. Selain itu, ada pula opsi pengambilan harian di sekolah, meski skema ini sempat menuai kritik karena dinilai kurang sejalan dengan semangat libur sekolah.
Menanggapi hal tersebut, BGN menegaskan tidak ada unsur pemaksaan. Nanik menyampaikan bahwa makanan MBG dapat diambil oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya, bahkan jika sekolah dan wali murid memilih untuk tidak menerima, hal tersebut tetap dihormati dan tidak dipaksakan.
“Jadi anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah. Makanan MBG bisa diambil oleh ibunya, ayahnya, atau saudaranya. Kalau sekolah dan wali murid juga tidak mau menerima, itu tidak apa-apa dan tidak dipaksa,” tegas Nanik Sudaryati. Ia juga meminta agar kebijakan tersebut tidak dipelintir.
Di tengah polemik distribusi MBG untuk siswa sekolah, BGN juga menegaskan bahwa selama liburan, fokus utama pemberian MBG diarahkan kepada kelompok 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Kelompok ini tetap menerima MBG secara rutin dengan sistem pengantaran seperti hari biasa, karena kebutuhan gizinya tidak mengenal masa libur.
BGN memahami pentingnya menjaga konsistensi asupan gizi anak, namun juga menyadari bahwa libur sekolah memiliki dinamika tersendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Langkah Nyata Dukung Perempuan Indonesia Tumbuh Mandiri dan Berdaya di Era Digital
-
Dari Elmo hingga Cahaya Drone, Mal di Depok Suguhkan Perayaan Natal dan Tahun Baru Tak Terlupakan
-
5 Sandal Recovery Run Lokal Terbaik Pesaing Hoka Original, Kualitas Jempolan Dompet Aman
-
Dokter Gigi Rasa Tempat Olahraga? OMDC Hadirkan Padel Court dan Gym di Klinik Baru
-
7 Body Lotion Mencerahkan untuk Kulit Belang, Rahasia Glowing Merata Modal Rp20 Ribuan
-
5 Sabun Penghilang Bekas Luka Menghitam Paling Ampuh, Sudah Terdaftar BPOM
-
5 Sepatu Running Lokal Desain Eropa Setara Diadora Original, Paling Nyaman dan Stylish
-
Bukan Milik Dude Harlino, Roti O Punya Siapa? Viral Tolak Terima Bayaran Uang Cash
-
4 Promo Klinik Kecantikan untuk Pemula & Muslimah, Diskon Akhir Tahun 2025 hingga 50%
-
7 Rekomendasi Sneakers Buat Kaki Lebar, Lebih Nyaman Nggak Bikin Jari Tertekan