- Tim Investigasi BGN di akhir 2025 menyoroti perlunya menjaga kualitas Program MBG di dapur SPPG.
- Inspeksi menemukan insiden keamanan pangan terkait kurangnya konsistensi prosedur dan pengawasan harian.
- Keberlanjutan kualitas MBG bergantung pada SDM terlatih, disiplin pencatatan, dan kolaborasi mitra pelaksana.
Suara.com - Sudahkah kualitas setiap porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar kita jaga bersama?
Pertanyaan ini menjadi refleksi kami, sebagai Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional di akhir tahun 2025.
Setelah melaksanakan rangkaian kegiatan safari night, atas arahan Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik S. Deyang, melalui inspeksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah, program MBG telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam perluasan layanan.
Tantangan ke depan bukan lagi semata memperluas jangkauan, melainkan memastikan kualitas tetap terjaga di setiap titik pelayanan, khususnya di dapur SPPG sebagai jantung pelaksanaan program.
Berdasarkan hasil inspeksi, kami melihat bahwa sebagian besar SPPG, bersama yayasan dan mitra pelaksana, telah berupaya memenuhi ketentuan Juknis MBG 2025.
Infrastruktur dapur, alur kerja, serta pengelolaan kebersihan pada umumnya telah tersedia dan menjadi fondasi pelayanan gizi.
Inspeksi hadir untuk memastikan fondasi tersebut dirawat dan ditingkatkan secara konsisten, sejalan dengan dinamika operasional dan kompleksitas operasional dari waktu ke waktu.
Namun demikian, kami juga mencatat adanya beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi sepanjang tahun 2025 dan menjadi perhatian bersama.
Dari evaluasi yang kami lakukan, insiden tersebut umumnya tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan dengan kurangnya konsistensi penerapan prosedur, pengawasan harian yang belum optimal, atau keterbatasan pemahaman teknis di tingkat pelaksana.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
Temuan ini memperkuat pandangan kami bahwa inspeksi dan pembinaan harus berjalan beriringan sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kami mencermati bahwa kualitas pelaksanaan MBG sangat ditopang oleh peran sumber daya manusia yang mengelola program secara teknis.
Kepala SPPG, ahli gizi, akuntan dan relawan terlatih penjamah makanan yang menjalankan fungsi masing-masing merupakan modal utama dalam menjaga mutu pelayanan.
Penguatan kapasitas sumber daya manusia, disiplin pencatatan, serta budaya kepatuhan terhadap standar higiene dan keamanan pangan perlu terus dibangun.
Selain itu kami juga memandang bahwa peran yayasan dan mitra SPPG sangat strategis dalam menjadikan dapur sebagai focal point Program MBG yang aman dan andal.
Inspeksi kami posisikan sebagai ruang dialog dan pembelajaran bersama untuk memperbaiki sistem, bukan untuk mencari kesalahan, sehingga praktik baik dapat direplikasi dan kelemahan dapat ditangani sejak dini.
Berita Terkait
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Rantai Pasok Indonesia dalam Bayang Bencana Alam: Pelajaran dari Aceh dan Sumatera
-
Mengawal Tata Ruang Sumut demi Menjaga Keutuhan Ekosistem Batang Toru
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Menolak Pasien Adalah Pelanggaran Kemanusian dan Hak Asasi Pasien
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
Daya Beli Lesu Hantam Industri Elektronik, Jurus 'Inovasi Hemat Energi' Jadi Andalan
-
Soeharto: Pahlawan dari Luka yang Belum Pulih
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
-
Marsinah: Buruh, Perlawanan, dan Jejak Keadilan yang Tertunda