Suara.com - Agung Julianto Ginting (27) ditikam secara bertubi-tubi oleh temannya, Wawan (23), sampai meninggal di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2014) pagi. Kasus berlatar utang ini telah ditangani polisi.
Bagaimana kronologis kasus itu, berikut ini penjelasan Kapolsek Cilandak Kompol Sungkono.
Sebelum menusuk, Wawan yang merupakan karyawan swasta itu pura-pura berkunjung ke kamar kos Agung yang terletak di belakang Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan.
Wawan kemudian diterima Agung. Di dalam kamar, Wawan curhat dan berpura-pura memijat badan Agung yang saat itu merebahkan diri dengan posisi terlentang.
Ketika Agung lengah, Wawan menghunus pisau dapur yang sudah ia siapkan. Sejurus kemudian, ia langsung menghujamkan pisau ke ulu hati Agung. Kemudian ia menikam lagi ke perut dan leher korban.
Saat itu, Agung melawan, namun Wawan mencekik dan membekap mulut dengan tangan.
Setelah tak berdaya, Wawan mengambil kalung emas yang dikenakan korban.
Kepada polisi, Wawan mengatakan aksi itu ia lakukan lantaran kesal utang korban sebesar Rp300 ribu tak kunjung dibayar.
Tak lama setelah mengambil kalung emas, Wawan pergi. Ia berniat melarikan diri ke Lampung. Namun di Pelabuhan Merak, ia berhasil dibekuk anggota polisi.
Poisi pun telah menyita barang bukti berupa sebilah pisau dapur bergagang kayu berlumuran darah, kalung emas seberat 30 gram, kain sprei berlumuran darah, dan sepotong celana panjang jeans milik korban.
Atas perbuatannya, Wawan diancam Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti