Suara.com - Tim bulu tangkis Indonesia gagal total di Turnamen Asia Junior Championship (AJC) 2014. Indonesia hanya menyabet satu perunggu dari pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Zakia Ulfa.
Adapun Cina keluar sebagai juara umum dengan empat gelar, disusul Jepang yang meraih satu gelar.
Menyikapi hal tersebut, Manajer tim Indonesia, Lius Pongoh mengaku kecewa. "Hasilnya tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Kami menargetkan untuk meraih gelar di tunggal putra dan ganda putra. Seharusnya bisa juara, terutama Jonatan (Christie), tetapi meleset. Penampilan mereka tidak sesuai dengan yang kami harapkan," katanya.
Dijelaskan bahwa kegagalan timnya akibat tidak adanya daya juang dari para pemain. "Pemain-pemain junior kita sepertinya tidak punya daya juang. Semakin ke sini, generasi kita makin menurun fighting spirit-nya. Bukan berarti saya memuji pemain-pemain di jaman saya dulu, tetapi memang kenyataannya yang dulu punya daya juang yang jauh lebih kuat," ujarnya.
"Ganda putri sudah masuk delapan besar sudah bagus. Ganda campuran malah bisa masuk semifinal, padahal Rian/Ulfa berasal dari klub yang berbeda. Ini membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, tergantung atletnya saja," tambahnya.
Seharusnya, kata Lius, para pemain mencontoh daya juang pemain-pemain Jepang. Meski tidak memiliki kualitas istimewa tetapi mereka memiliki daya juang yang kuat.
"Dari segi teknik, Indonesia memang jelas lebih unggul. Tetapi percuma teknik bagus kalau semangatnya tidak ada. Kalau bisa dua-duanya ada, semangat kuat, teknik bagus. Lihat saja mainnya Kanta Tsuneyama (Jepang), pukulannya biasa-biasa saja, tetapi fighting spirit-nya luar biasa. Kalau melihat tim Jepang, Korea, China, mereka punya semangat yang tinggi. Kenapa kita tidak bisa seperti itu," tuturnya.
Karena itu Lius meminta para atlet untuk memetik pelajaran berharga dari kegagalan ini. Ia pun meminta pihak klub melakukan pembinaan yang intensif sehingga membuat para atlet siap bertanding.
"Yang paling penting ya kesadaran dari si atlet sendiri. Sebagai atlet, mau jadi juara apa tidak? PBSI hanya memfasilitasi. Kembali lagi ke atletnya, dia mau maju atau tidak? Pemain-pemain junior bukan cuma ada di pelatnas, sebagian besar dari klub. Jadi, sebaiknya pembinaan di klub juga sudah intensif. Ini pekerjaan rumah kita semua, bukan cuma PBSI dan klub, tetapi semua pihak," tegasnya. (Badmintonindonesia.org)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram