Suara.com - Penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bermotif persaingan politik. Hal tersebut diungkapkan Ketua MPR, Sidarto Danusubroto.
"Motif atau alasan penyadapan itu ya politik lah, dianggap sebagai kompetitor atau apa gitu. Dia belum declare apa-apa kok disadap? Mau ngapain?" Ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Namun Sidarto enggan menjelaskan saat ditanya apakah ada penyalahgunaan intelijen dalam fenomena penyadapan terhadap Jokowi.
"Ya saya tidak bilang begitu. Saya tak mau berbicara itu. Pokoknya, (penyadapan) ini dilakukan oleh orang-orang profesional, bukan beli (alat penyadapnya) di Glodok, lalu dipasang, tidak begitu," tuturnya.
Politisi senior dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut juga menunjukkan keberatannya atas penyadapan terhadap mantan Walikota Solo itu.
"Penyadapan itu biasanya dilakukan kepada ancaman nasional, kepada separatisme, teroris, pengedar drug (narkoba) atau koruptor. Jangan dilakukan kepada orang-orang yang baik begitu dong," protesnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu