Suara.com - Pemerintah Malaysia memulai penyelidikannya terhadap otoritas penerbangan sipil dan militer terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Informasi tersebut diperoleh dari dua pejabat pemerintahan Malaysia.
Menurut sumber tersebut, pemerintah menyelidiki mengapa kedua instansi itu gagal memanfaatkan kesempatan untuk mengidentifikasi dan melacak keberadaan MH370 sesaat setelah menghilang.
Penyelidikan ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan antara otoritas sipil dan militer soal siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kekacauan pencarian. Seperti diketahui bersama, kesalahan identifikasi mengakibatkan upaya pencarian dilangsungkan di lokasi yang salah.
"Apa yang terjadi pada saat itu sedang diselidiki dan saya tidak dapat mengatakan lebih banyak lagi karena hal ini melibatkan militer dan pemerintah," kata seorang pejabat senior di pemerintahan Malaysia yang tidak disebutkan namanya.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters akhir pekan lalu, CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan bahwa penyelidikan internal sedang dilakukan. Kendati demikian dirinya menolak untuk memberikan keterangan rinci perihal penyelidikan tersebut.
Ketika dikonfirmasi, seorang juru bicara resmi pemerintah menolak berkomentar apakah penyelidikan sudah dimulai.
Sebelumnya diberitakan pula bahwa koalisi oposisi Malaysia mendesak dibentuknya penyidik parlemen. Penyidik parlemen tersebut nantinya akan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di darat beberapa jam setelah pesawat dinyatakan hilang. (Reuters)
Berita Terkait
-
Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan Turut Prihatin Kasus MH370
-
Mendarat Darurat, Sebuah Pesawat MAS Kehilangan Data "Black Box"-nya
-
Tragedi MH370, CNN Dituding Publikasikan Informasi Palsu
-
PM Australia: Lokasi Kotak Hitam MH370 Sudah Diketahui
-
MH370 Masih Hilang, 30 Ribu Warga Cina Batal ke Malaysia
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan