Suara.com - Massa pendukung Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mendatangi kantor PPP di Jalan Diponegoro, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2014) sekitar jam 22.15 WIB. Mereka ingin membubarkan Rapimnas yang berlangsung malam ini tanpa dihadiri Suryadharma.
Massa berteriak-teriak agar Rapimnas dibatalkan karena menurut mereka ilegal. Sebagian di antara mereka memaksa masuk ke dalam gedung PPP, lalu naik ke lantai tiga.
Petugas Polri dan petugas internal kantor DPP PPP meminta mereka untuk turun dan keluar dari gedung.
Massa kemudian turun lagi dan keluar. Tapi mereka tidak pergi, melainkan bertahan di dekat gerbang kantor DPP PPP.
Saat ini, polisi mengetatkan keamanan di depan pintu gerbang.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi mengakui Rapimnas PPP yang diselenggarakan pada malam ini, diputuskan secara mendadak.
Emron juga meminta maaf kepada kader dan simpatisan PPP lantaran ikut menyeret mereka ke dalam sengkarut di internal partai.
“Memohon maaf keluarga besar DPP PPP yang telah ikut serta dalam karut marut partai, tidak ada maksud kami di DPP partai mencederai seluruh pendukung partai, Semata-mata ingin menempatkan partai ke jalur yang benar dalam rangka perjuangan iman,” kata Emron.
Emron mengatakan Rapimnas malam ini diselenggarakan atas perintah dari rapat pengurus harian partai yang digelar pada malam sebelumnya, Jumat (18/4/2014).
“Dari sembilan keputusan salah satu keputusannya segera selenggarakan Rapimnas,” kata Emron.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Dukung Pramono Keluarkan Pergub Larang Daging Anjing dan Kucing Dikonsumsi, Ini Alasan PSI!
-
Kebakaran Hebat di Penjaringan Saat Warga Terlelap, 5 Orang Luka dan Puluhan Rumah Hangus
-
Di KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Dapat Pujian dari Donald Trump: Apa Katanya?
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit