Suara.com - Gelombang pasang yang terjadi di pesisir Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengakibatkan ratusan nelayan tidak bisa melaut.
M Jon, salah seorang nelayan, Kamis (1/5/2014), mengatakan dirinya bersama nelayan lainnya sudah beberapa hari ini tidak melaut karena gelombang pasang.
"Kami tidak ada penghasilan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami mengambil dari simpanan yang ada," katanya.
Namun sejumlah nelayan yang kemungkinan tidak memiliki simpanan, untuk sementara mencari pekerjaan lain seperti menjadi buruh bangunan, berjualan dan ada pula yang benar-benar menganggur.
"Kondisi gelombang pasang seperti ini sudah terjadi setiap tahun, dan ini dampak peralihan dari musim hujan ke kemarau. Kita memperkitakan paling lama 10 hari," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram HM Kemal Islam mengatakan, sejumlah lingkungan yang terkena gelombang pasang dengan ketinggian empat meter antara lain, Lingkungan Kampung Melayu, Bangsal, Kampung Bugis, Pondok Prasi, Bintaro dan Bagek Kembar.
Ia mengatakan, kendati ketinggian gelombang hanya mencapai tiga hingga empat meter, namun empasan air laut mencapai sekitar 30-40 meter, sehingga air masuk ke rumah penduduk.
Diakuinya, akibat gelombang pasang tersebut ratusan nelayan di kawasan pesisir belum berani melaut, kendati pada sekitar pukul 12.00 Wita, ketinggian gelombang sedikit menurun.
Kemal mengatakan, dari hasil pemantauan di lapangan, kondisi ekonomi masyarakat pesisir masih bisa ditanggani, meski hingga saat ini bantuan paket sembako belum diturunkan.
"Akan tetapi, jika sudah ada permintaan dari masyarakat terkait dengan bantuan sembako, kami siap menyalurkan," katanya.
Dikatakan, pihaknya masih menyiagakan puluhan anggota tim reaksi cepat (TRC), tagana, dan satuan tugas penanggulangan bencana PMI Kota Mataram.
Selain bertugas memantau dan melaporkan setiap perubahan kondisi di lapangan, tim tersebut juga siap memerima masukan dari warga sekitar pesisir terkait dengan langkah dan kebutuhan warga pesisir. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif