Suara.com - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mendapat wejangan dari KH Munif Muhammad Zuhri, pimpinan Pesantren Girikesumo, Kecamatan Girikusumo, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (4/5/2014).
Salah satu wejangan Kyai Munif yang juga Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Tengah adalah agar nanti Jokowi meningkatkan kesatuan dan persatuan. Salah satu caranya dengan meningkatkan kesejahteraan TNI/Polri, termasuk veteran dan janda dari TNI/Polri.
Pada saat berlangsung pertemuan, Ketua DPP PKB Marwan Jafar juga turut hadir.
"Kesejahteraan tentara dan polisi ditingkatkan, akan kita makmurkan, karena tentara dan polisi adalah sebagai penyangga negara, termasuk veterannya. Jadi janda-janda tentara dan janda-janda polisi, veteran tentara, veteran polisi jangan sampai terusir dari asramanya. Yang ikut berjuang di Irian Barat, di Timor Timor, semuanya ikut berjuang harus ditingkatkan kesejahteraannya dan diperhatikan betul oleh pemerintah," kata Marwan yang mewakili para kyai.
Marwan menambahkan Kyai Munif juga mengusulkan agar golongan fraksi TNI/Polri di MPR diadakan lagi.
"Ada format MPR seperti masa lalu, tetapi didesain jauh lebih demokratis tentunya, tidak seperti masa lalu. Karena betapa pun TNI/Polri adalah sebagai tiang negara, seperti bapak dan ibu," kata Marwan mengutip pernyataan Kyai Munif.
Wejangan Kyai Munif kepada Jokowi berikutnya adalah agar jangan sampai ekonomi Indonesia nanti menjadi liberal. Ekonomi pasar jangan ada yang mendominasi sehingga ada pemerataan kemakmuran di masyarakat.
Bagi Jokowi wejangan Kyai Munif adalah untuk kepentingan perbaikan keumatan, bangsa, dan negara.
Jokowi juga menangkap wejangan itu mengarah kepada harapan siapa calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres nanti. Namun soal itu, Jokowi tidak langsung berkesimpulan untuk memutuskan calon pendampingnya.
"Iya banyak pesan-pesan dari kyai baik tentang keumatan, mengenai bangsa dan negara dan juga mengenai calon wakil presiden. Itu yang kami tangkap. Jadi nanti kita serahkan semuanya, karena ada mekanisme partai," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra