Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menunda penetapan perhitungan suara Pemilu 2014. Itu disebabkan beberapa daerah masih menyelesaikan pencermatan data sesuai dengan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu.
Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat, saat Rapat Pleno Pencermatan Perhitungan Suara Pemilu 2014 di Bandung, Selasa (6/5/2014) dinihari, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja KPU Kota Cimahi dan KPU Kabupaten Cianjur yang tidak memanfaatkan waktunya untuk melakukan pencermatan data, sehingga menghambat penetapan yang agendanya selesai pada Senin (5/5).
KPU Jabar membatalkan hasil pencermatan yang dilakukan KPU Kabupaten Cianjur dan Kota Cimahi dan menunda paparan dari Kota Cirebon dan Kota Bekasi karena ketidakhadiran anggota Panitia Pengawas Pemilu sehingga rapat pleno akan dilanjutkan pada Selasa siang.
Bawaslu Jabar memberikan rekomendasi kepada KPU Jabar untuk melakukan pencermatan data hasil penghitungan suara di 15 daerah yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kota Depok, dan Kota Bekasi.
Dalam rapat pleno tersebut, saksi dari Partai Gerindra Radhar Tri Baskoro menyatakan tidak akan mengikuti sidang selanjutnya karena validasi yang dilakukan KPU Jabar hanya membuang uang negara.
"Menurut saya rapat pleno ini tidak benar karena KPU sebagai terlapor melakukan pencermatan data tanpa melibatkan pelapor, yang terlapor KPU dan yang melakukan validasi KPU dan jajarannya. Ini sia-sia," ujarnya.
"Seharusnya pelapor dilibatkan dalam proses pencermatan karena kita memiliki data tersendiri bukan hanya mendapatkan data dari hasil pencermatan saja," ujarnya.
Senada dengan Radhar, saksi dari PAN Enjang Tedi mengatakan rapat pleno ini tidak menjawab keresahan seluruh pelapor karena pada Pemilu 2014 telah terjadi penggelembungan suara besar-besaran di seluruh dapil.
"Kami sesungguhnya melaporkan beberapa contoh kasus saja sebagai gambaran terjadinya penggelembungan suara dan ternyata pembahasan dibatasi hanya kasus yang dilaporkan namun tidak secara keseluruhan," ujarnya.
"Saya kecewa dengan kinerja Bawaslu yang kurang cermat menindaklanjuti seluruh laporan dari masyarakat, partai politik maupun caleg. Saya merasa laporan kami menjadi sia-sia," katanya.
Berdasarkan hasil pencermatan, KPU Jabar baru dapat menetapkan hasil penghitungan suara DPR RI untuk daerah pemilihan V yaitu Kabupaten Bogor, dapil VII (Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bekasi), dan dapil X (Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar).
Untuk DPRD Provinsi, KPU Jabar baru menetapkan empat dapil yaitu dapil II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat), dapil V (Kabupaten Bogor), dapil VII (Kabupaten Bekasi) dan dapil XI (Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya). (Antara)
Berita Terkait
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat
-
Tim Transisi Zohran Mamdani Diisi Semua oleh Perempuan, Kebetulan? Tentu Tidak
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
Hasto Kristiyanto: Lengkapi Markas di Rote Ndao, Wujudkan Visi Geopolitik Bung Karno dari Selatan
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global