Suara.com - Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Fajar Setiawan membenarkan dugaan terjadinya penganiayaan terhadap seorang warga oleh oknum anggota Polres Paser, Bripda Ps, bintara yang baru empat bulan bertugas sebagai anggota Polri.
Oknum Bripda Ps diduga menganiaya Angga Pratama (21), warga Tepian Batang KM 3 Tanah Grogot hingga babak belur dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Panglima Sebaya.
"Kasusnya sedang diproses di bagian Propam Polres Paser," kata Fajar.
Menurut dia, kasus penganiayaan ini masuk kategori pidana umum. Jadi kasus ini bisa dilanjutkan ke peradilan umum.
Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oknum aparat penegak itu bermula saat korban bersama temannya Zainudin sedang duduk hendak menonton aksi balap liar di jalur dua Jalan Sudirman Tanah Grogot, Senin malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Selain korban, di lokasi kejadian ada juga anak remaja lain yang hendak menonton aksi balap liar.
Saat itu, kata dia, Bripda Ps yang berpakaian preman dan berboncengan bersama teman wanitanya mendatangi kerumunan remaja tersebut.
Angga Pratama, korban penganiayaan mengatakan, pelaku sempat bertanya apakah mereka hendak balapan liar atau tidak.
Mengetahui yang bertanya anggota kepolisian, para remaja yang berkerumun menonton balapan liar itu langsung membubarkan diri.
Hanya korban dan temannya yang tidak beranjak pergi, karena mereka merasa bukan pelaku balap liar.
Pelaku juga sempat bertanya kepada korban, namun tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba pelaku langsung mencekik leher dan memukuli korban.
Akibat penganiayaan ini, korban menderita luka di bagian hidung dan mata. Setelah menganiaya korban, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian.
"Hidung anak saya jadi miring bentuknya, kelopak matanya lebam berwarna biru," kata Umar, ayah korban.
Korban bersama temannya kemudian melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya ke Polres Paser.
Kapolres Paser AKBP Irwan berjanji akan memroses kasus penganiayaan yang dilakukan anak buahnya sesuai ketentuan berlaku. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis