Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menaruh perhatian secara khusus terhadap kasus yang yang menimpa Renggo Khadafi (11). Renggo, murid kelas 5 SDN 09 Makassar, Jakarta Timur, meninggal dan penyebabnya diduga kuat akibat penganiayaan yang dilakukan kakak kelas.
Komisioner KPAI Rita Pranawati, Rabu (7/5/2014), mengatakan kasus ini harus ditangani dengan pendekatan khusus karena sebagian besar saksinya adalah kalangan anak-anak.
"Butuh langkah penanganan dan penyelesaian khusus dalam perspektif perlindungan anak dan kepentingan terbaik bagi anak. Proses penyelidikan dan penyidikan sedang dilakukan kepolisian, termasuk memeriksa saksi-saksi, yang banyak di antara mereka adalah anak-anak kecil," kata Rita.
Apalagi, kata Rita, banyak anak-anak yang takut berhubungan dengan anggota polisi.
Oleh karena itu, kata Rita, kasus Renggo harus diusut dengan metode yang berbeda dengan metode untuk orang dewasa.
Polisi telah mengautopsi jenazah Renggo, tapi sampai sekarang hasilnya belum diketahui. Namun, diduga kuat pendarahan pada selaput otak Renggo akibat pemukulan. Sejauh ini, polisi telah memeriksa kakak kelas Renggo, SY.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis