Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan belum resmi menerima pinangan menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
Mahfud, kepada suara.com mengungkapkan, masih menunggu restu para Kiai NU dan belum bisa memastikan sampai kapan akan memberikan jawaban.
“Iya masih menunggu restu, nggak tahu kapan,” kata Mahfud yang dihubungi melalui telepon, Rabu (21/5/2014).
Dia juga mengungkapkan, setelah nanti mendapat restu kiai pun tidak langsung begitu saja menerima tawaran dari Prabowo, melainkan mempunyai pertimbangan sendiri.
“Suka-suka saya, tergantung mood sajalah,” jelasnya lagi.
Mahfud menyatakan kalau dia sudah pas dengan apa yang disampaikan dengan Prabowo saat memintanya menjadi ketua tim pemenangan. Menurutnya, program dari Prabowo lebih jelas.
“Ada visi perjuangan dan program yang lebih jelas buat publik,” tambah Mahfud yang juga tokoh NU.
Prabowo sempat mengumumkan kalau Mahfud MD sudah bersedia menjadi tim pemenangan kubu Prabowo-Hatta dalam laga Pilpres 9 Juli 2014. Adapun tujuan menggaet Mahfud, agar Prabowo bisa mendulang suara dari kalangan NU.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui