Suara.com - Berdasarkan survei lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) awal Mei 2014, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh dukungan 35,0 persen di DKI Jakarta, sementara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat dukungan lebih rendah, yakni 30,66 persen.
Penyebab rendahnya dukungan terhadap Jokowi, kata peneliti LSI Rully Akbar, antara lain karena sebagian masyarakat Jakarta kecewa atas keputusan Jokowi maju menjadi capres, padahal belum selesai menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau kita analisa sendiri, Jokowi kehilangan pamornya di Jakarta karena baru sebentar di Jakarta, tapi sudah maju ke konteks lebih yang lebih besar lagi," kata Rully dalam konferensi pers di gedung Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (4/6/2014).
Penyebab lainnya, kata Rully, isu-isu negatif yang kerap menyerang Jokowi - JK.
"Selain itu juga faktor akses informasi masyarakat perkotaan baik DKI Jakarta juga Banten terhadap isu-isu yang digulirkan oleh pasangan calon lainnya, yaitu juga bisa mempengaruhi pemilih yang lain untuk beralih dari Jokowi-JK," katanya.
LSI melakukan survei di tujuh wilayah strategis, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Total yang dijadikan responden sebanyak 2.400 orang dengan margin of error sekitar dua persen.
Alasan survei dilakukan di tujuh provinsi itu, yakni populasinya mencapai 70 persen dari total pemilih nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?