Suara.com - Nada suara calon presiden (capres) nomor urut satu, Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Hatta Rajasa dikritisi. Lewat intonasi suara, pasangan ini dianggap tidak jujur dalam menyampaikan pandangannya saat acara debat capres-cawapres dua hari lalu, Senin (9/6/2014).
Menurut Director The Indonesia Choir dan Voice Production Expert Jay Wijayanto, intonasi suara Prabowo tidak konsisten. Terkadang nadanya tinggi, terkadang nadanya berubah. Apalagi, ketika Prabowo menjawab pertanyaan soal HAM yang dilontarkan oleh cawapres Jusuf Kalla (JK).
Berdasarkan analisisnya, perubahan suara Prabowo ini terjadi karena ikut terhanyut dari lonjakan emosi.
"Ibaratnya, intonasi suara Prabowo seperti Scooby Doo saat ketakukan, suaranya goyah," ujar Jay saat diskusi di posko pemenangan Jokowi-JK, Jalan Cemara, Rabu (11/6/2014).
Apalagi, ditambah dengan gestur Prabowo saat itu yang kerap mengalihkan kecemasannya dengan beberapa kali memegangi mikropon. Padahal, tidak ada masalah teknis apapun.
Lebih jauh, Jay menilai Prabowo sudah mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan itu. Namun, Jay menambahkan, karena diri Prabowo memiliki ekspetasi lain dari pertanyaan itu, dari suaranya itu terdengar sekali dia terhanyut emosi untuk meyakinkan orang lain tentang maksudnya, yaitu ketidakterlibatan dirinya dalam kasus HAM 1998.
"Intonasinya tajam dan itu untuk meyakinkan orang lain. Tapi suaranya goyah, ada gregel, karena terpengaruh pengaruh emosi," katanya.
Berbeda dengan Prabowo, Hatta Rajasa memang lebih tetap tenang dan stabil. Menurut Jay, hal itu karena telah diskenariokannya jawaban-jawaban untuk pertanyaan kepadanya. Apalagi saat menjawab pertanyaan soal penegakan hukum, Hatta memang terlihat tenang. Namun menurutnya, hal itu masih seperti ada yang disembunyikan.
"Paparan cawapres pertama, Hatta, ketika penegakan hukum, itu tertib rapi. Sangat kelihatan dipersiapkan. Tapi masih terdengar seperti ada yang disembunyikan," katanya.
Sementara itu, untuk pasangan capres-cawapres nomor dua, yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), menurut Jay tidak ada masalah. Untuk suara Jokowi, Jay menilai apa yang disampaikannya dalam debat adalah hal yang wajar dan sudah jujur.
"Ya intonasinya sama seperti yang sehari-hari dia lakukan. Kalau ditanya wartawan kan juga seperti itu," tutur Jay.
Dia membantah bila yang dilakukan Jokowi dalam debat terkesan kaku dan berhati-hati. Katanya, suara Jokowi dalam debat dipengaruhi juga faktor kultur.
"Itu karena di kultur Jawa memang seperti itu. Selalu berupaya menahan diri," ucap Jay.
Sedangkan untuk JK, menurut Jay, meskipun bertempo cepat, bukan berarti JK tengah terburu-buru. Ucapan JK yang seperti itu dikarenakan kulturnya juga, Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Gubernur Bobby Nasution Teken Kesepakatan Pengelolaan Sampah Jadi Energi
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun