Suara.com - Wakil Presiden Boediono mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketentraman menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, suksesnya pesta demokrasi.
"Masyarakat agar menjaga ketentraman yang sudah susah payah dibangun bersama," kata Wakil Presiden saat menutup Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXV di Batam, Jumat (13/6/2014).
Ia mengatakan perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa, asalkan tidak dilakukan dengan saling menuding dan memfitnah.
Pelaksanaan MTQ Nasional XXV diselenggarakan menjelang Pemilihan Presiden. Karenanya Wakil Presiden mengajak masyarakat memanfaatkan pesta demokrasi lima tahunan itu sebagai kesempatan menyalurkan aspirasi.
Islam membolehkan perbedaan pandangan, bahkan umatnya boleh berdebat demi mencari kebenaran, asal dilakukan dengan santun dan bermartabat.
Menjadi tugas dan kewajiban masyarakat untuk memilih presiden untuk memimpin negara. Wakil Presiden mengajak warga untuk menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani.
"Pilihlah dengan sesuai hati nurani. Tuhan akan membimbing," kata Wakil Presiden.
Bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang majemuk. Karenanya ia mengajak agar seluruh masyarakat bersatu, berlomba menciptakan kebaikan bagi nusa dan bangsa.
Usai Pilpres, ia berharap seluruh warga kembali bersatu dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
Dan presiden yang terpilih adalah presiden seluruh bangsa yang diharapkan dapat memimpin dan mengayomi.
Wapres juga berharap muslim menelaudani ajaran Islam untuk saling menghormati meskipun berbeda akidah dan kepercayaan.
Sementara itu, malam penutupan MTQ Nasional di Batam berlangsung meriah. Tiga penyanyi ibu kota, Sam Bimbo, Vidi Aldiano dan Vadi Akbar tampil menyanyikan lagu-lagu religi dibalut dengan teknik iluminati yang menggabungkan aqua scan, laser dan pencahayaan LED.
Vadi Akbar menyanyikan lagu yang diciptakan kakaknya, Vidi Aldiano, dengan lirik tafsir dari surat Al Alaq ayat 1-6. Secara khusus, lagu itu diberikan judul "Nur Ilahi" oleh Gubernur Kepulauan Riau. (Antara)
Berita Terkait
-
Kata-kata Shin Tae-yong soal Nova Arianto Gagal di Piala Dunia U-17 2025
-
4 Sunscreen Vitamin E Efek Antioksidan untuk Lawan Flek Hitam dan Penuaan!
-
Jajal Dunia Akting, Adele Bintangi Film Cry to Heaven Besutan Tom Ford
-
PSMS Medan Pede Curi Poin dari Markas Persekat Tegal
-
Pegadaian Championship: Sumsel United Usung Misi Tiga Poin Lawan Persikad Depok
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?