Suara.com - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, menghentikan operasional kapal ke sejumlah wilayah perairan setempat karena cuaca buruk yang memicu tinggi gelombang mencapai 2,5-4 meter.
"Rute pelayaran yang dihentikan untuk dua hari ke depan adalah Kupang-Ba'a Kaupaten Rote Ndao, Kupang-Sabu Kabupaten Sabu Raijua hingga ada pengumuman lagi dari pihak BMKG bahwa cuuaca telah normal untuk diayari lagi," kata General Manejer (GM) ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnol Janssen, di Kupang, Minggu (15/6/2014)
Cuaca ekstrem berupa tinggi gelombang itu dipicu oleh tekanan rendah yang terbentuk di perairan Laut Timor antara wilayah Nusa Tenggara Timur dan Australia.
Janssen yang sebelumnya bertugas di ASDP Tual Maluku itu mengatakan tekanan rendah memicu kecepatan angin antara 20-30 kilometer per jam serta tinggi gelombang antara 2,5 sampai 4 meter terjadi Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Laut Timor.
"Kondisi ini menjadi rujukan manajemen untuk tidak mengoperasionalkan kapal-kapal motor penyeberangan ke wilayah perairan yang ekstrem," katanya.
Mantan Manager Operasional PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang itu menjelaskan, peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan adanya angin kencang, serta gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan NTT, menjadi acuan ASDP untuk menghentikan pelayaran ke wilayah tersebut.
Adapun rute lainnya seperti tujuan Pulau Sabu, Sumba, Flores Timur, Lembata, terus beroperasi seperti biasa sambil menungggu informasi lebih lanjut dari BMKG Kupang.
Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang July Setiyanto mengatakan tekanan udara di pusat tekanan rendah tersebut mencapai 1.005 hector pascal (hpa).
"Tekanan rendah ini akan hilang dengan sendirinya, tetapi sewaktu-waktu akan muncul lagi tekanan rendah di wilayah Nusa Tenggara Barat," katanya.
Karena itu katanya masyarakat di Nusa Tenggara Timur terutama yang hendak melakukan perjalanan melalui darat, laut dan udara diingatkan untuk selalu berwaspada karena dapat mengganggu kenyamanan hingga keselamatan.
Bukan cuma itu, menurut dia, cuaca seperti itu akan semakin ekstrem oleh adanya daerah tekanan rendah di teluk "Carpentaria" (sebelah Utara Australia) yang mempengaruhi pertumbuhan awan hingga menyebabkan hujan di wilayah NTT.
"Ini berpotensi menimbulkan hujan ringan-lebat disertai petir dan angin kencang terutama disebelah Selatan daerah berbasis kepulauan ini," katanya.
Keadaan cuaca seperti ini katanya diperkirakan berlangsung sejak pekan kemarin dan diperkirakan akan terjadi serupa juga di Nusa Tenggara Barat yang merupakan wilayah terdekat perairan selatan NTT.
"Ini termuat dalam peringatan dini BMKG untuk dua hari kedepan dimana wilayah yang berpotensi angin kencang /puting beliung adalah Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur," katanya.
Sebelumnya, sejak 6-11 Juni 2014, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang menghentikan seluruh penyeberang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil menyusul cuaca yang kurang bersahabat yakni tinggi gelombang berkiasar 2 hingga 5 meter.
Berita Terkait
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat
-
Libur dan Cuti SKB 3 Menteri Tahun 2026: Tips Agar Bisa Dapat 'Long Weekend'
-
5 Rekomendasi Sepatu Jalan Lokal Setara Hoka Original, Kualitas Juara Berani Diadu
-
Kabar Duka! Pelatih Valencia dan Tiga Anaknya Tewas di Labuan Bajo
-
7 Merek Vitamin Magnesium untuk Pelari, Bikin Lari Makin Ngebut Tanpa Kram
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng