Suara.com - Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Bank Ki-moon meminta Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki melakukan dialog untuk mencegah semakin meluasnya kekerasan sekterian di wilayah itu.
“Saya harap dengan dukungan yang kuat dari negara regional dan juga komunitas internasional, kami bisa membantu pemerintah Irak untuk mengembalikan perdamaian dan juga stabilitas di negara itu,” kata Ban.
Ban menambahkan, pemerintahan yang mengabaikan hak asasi manusia akan menumbuhkan bibit-bibit ektrimis dan juga teroris. Aksi kekerasan sekterian di Irak sudah terjadi sejak awal bulan ini.
Kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) sudah menguasai kota Mosul yang berpenduduk dua juta jiwa dan terus bergerak menuju ibu kota Irak, Baghdad. Mereka juga sudah menguasai kota Tal Afar yang dihuni mayoritas warga Syiah.
Sejumlah kalangan menilai, sulit untuk menciptakan perdamaian selama PM Nuri al-Maliki yang merupakan perwakilan dari Syiah masih berkuasa. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Nuri adalah memberikan otonomi kepada wilayah dengan mayoritas kelompok Sunni.
Sementara itu, Amerika mengirim pasukan ekstra untuk melindungi Kedutaan Besar di Baghdad, Irak. Selain itu, Amerika juga akan melakukan serangan militer dari udara dalam menghadapi kelompok militan yang sudah menguasai sejumlah kota di Irak.
Amerika juga sudah mengevakuasi warganya keluar dari Irak dan menguragi staf mereka di Kedutaan Besar di Baghdad. Selain Amerika, Australia juga sudah menarik sebagian personilnya dari Kedubes di ibu kota Irak tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO