Suara.com - Hampir sebagian besar indeks saham regional melemah pada sesi pembukaan perdagangan, Senin (16/6/2014). Pelemahan terjadi karena pelaku pasar khawatir dengan eskalasi yang terjadi di Irak. Pasukan militan Sunni masih melakukan serangan militer dan terus mendekat ke ibu kota Irak, Baghdad.
Aksi kelompok militat itu membuat Amerika dan Australia menarik sebagian warganya dari Kedutaan Besar mereka di kota Baghdad. Eskalasi yang semakin memanas itu juga memicu naiknya harga minyak mentah dunia.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,1 persen ke posisi 143,98. Sedangkan indeks Topix di Jepang turun 0,3 persen.
“Pasar bereaksi seiring naiknya harga minyak mentah, mereka menjual saham yang mereka pegang. Itu merupakan hal yang normal apabila terjadi eskalasi geopolitik maka akan memberi guncangan kepada pasar. Dampak terhadap pasokan minyak masih minimal pada saat ini,” kata Toby Lawson, analis dariNewedge Group SA.
Di Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan, indeks saham tidak terjadi banyak perubahan. Sedangkan di Australia dan Hongkong, indeks saham turun 0,1 persen. Satu-satunya indeks di kawasan regional yang menguat pagi tadi adalah Shanghai Composite Index yang bertambah 0,1 persen.
Di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia juga terkena imbas dari pelemahan indeks regional. Pada sesi pembukaan, Senin (16/6/2014) pagi, IHSG turun 2,59 poin atau 0,05 persen menjadi 4.924,06. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,67 poin (0,08 persen) ke level 831,98. (Bloomberg)
Tag
Berita Terkait
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa
-
Tiga Kontroversi Wasit Sivakorn Pu-udom Bikin Suporter Timnas Indonesia Cemas Hadapi Irak
-
Pelatih Irak Terapkan Filosofi Baru, Bikin Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
3 Faktor Non-Teknis yang Bisa Rugikan Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya