Suara.com - Seorang pengusaha kaya Cina memberikan makan siang gratis kepada ratusan tunawisma New York, Amerika Serikat, hari Rabu (25/6/2014). Ia juga membagikan Rp3,6 juta kepada masing-masing tunawisma.
Pengusaha kaya Cina itu bernama Chen Guangbiao. Sepekan lalu, melalui surat kabar New York Times dan Wall Street Journal, Chen mengundang 1.000 tunawisma untuk makan siang bersama.
Tempat yang dipilih Chen untuk jamuan makan itu bukan tempat biasa, melainkan Loeb Boathouse, restoran mewah yang sudah sering dijadikan lokasi syuting film ternama Hollywood.
Ternyata, Chen menepati janjinya. Ia mengawali jamuannya bersama 250 tunawisma. Pada kesempatan itu, Chen menyanyikan sebuah lagu berjudul We Are the World, sebuah lagu bertema kedermawanan.
"Saya ingin menyebarkan pesan kepada Amerika Serikat bahwa ada banyak dermawan baik hati di Cina dan tidak semuanya gemar menghamburkan uang untuk membeli barang mewah," ujarnya.
Chen juga mengajak sejumlah korban aksi bakar diri yang biaya pengobatannya ditanggung Chen.
Chen pun menepati janjinya untuk memberikan uang saku sebesar 300 Dolar atau sekitar Rp3,6 juta kepada setiap tunawisma yang hadir. Sebenarnya, Chen sudah diwanti-wanti oleh pihak New York Recue Mission, organisasi yang memberikan sandang, pangan, dan tempat tinggal sementara bagi para tunawisma.
Mereka meminta Chen untuk tidak melakukan itu. Pasalnya, banyak tunawisma yang mengalami ketergantungan pada alkohol. Uang tunai yang diberikan secara cuma-cuma dikhawatirkan habis terbuang untuk hal yang tidak perlu.
Namun, Chen tetap membagikan uang itu. Sayang, tidak semua tunawisma mendapat uang itu. Mereka yang menunggu di luar restoran harus kecewa lantaran tidak kebagian rejeki nomplok itu.
Maka, Chen pun memutuskan untuk mempercayakan uang itu kepada New York Rescue Mission untuk mereka kelola. Akibatnya, banyak tunawisma yang kecewa lantaran batal menerima dana segar seperti yang dijanjikan.
Lalu, siapa sebenarnya Chen Guangbiao? Lelaki ini menumpuk kekayaan dari usaha daur ulang. Menurut catatan Forbes,kekayaannya mencapai 740 dolar Amerika atau setara dengan Rp8,9 triliun. Saking kayanya, lelaki ini pernah berniat membeli New York Times Co. namun ditolak pemiliknya. (Reuters)
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban