Suara.com - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia Aji Alfarabi menilai statement Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi beberapa waktu yang lalu, tidak ada yang salah.
"Apa yang diucapkan Burhanuddin itu tepat, tapi momentumnya yang kurang tepat," kata Adjie di Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (17/7/2014).
Burhanuddin pernah mengatakan bila hasil rekapitulasi suara pilpres KPU tidak sesuai dengan hasil hitung cepat lembaga survei, maka KPU yang salah.
Statement ini muncul saat berlangsung polemik hasil quick count yang berbeda antar lembaga survei. Inilah yang dimaksud Aji momentumua tidka tepat.
Aji mendukung pernyataan Burhanuddin karena selama LSI ratusan kali melakukan survei, hasilnya selalu benar dengan hasil resmi di kemudian hari.
"Kami yakin sama seperti Burhanuddin bahwa quick count yang kami hasilkan benar, namun kami tidak mengatakan KPU curang apabila yang terjadi nanti berbeda dengan hasil kami," katanya.
Aji menandaskan hasil quick count dapat digunakan untuk referensi, seperti halnya yang terjadi di negara-negara besar lainnya.
"Quick count hanya untuk referensi saja, dan kalau KPU dianggap curang itu bukan urusan saya, itu urusan Burhanuddin sendiri," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat