Suara.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfarabi menyesalkan adanya tindakan pelaporan oleh pihak tertentu kepada polisi terhadap hasil penelitian lembaga survei. Dia menilai hal tersebut dapat mengancam kebebasan akademisi.
"Kami meyesalkan adanya tindakan pelaporan terhadap lembaga survei ke pihak kepolisian. Ini tindakan yang dapat mengancam kebebasan akademisi," kata Adjie di Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis(17/7/2014).
Selain itu dia juga menilai bahwa pelaporan lembaga survei ke kepolisian dapat membatasi partisipasi masyarakat. Karena menurutnya Pilpres itu bukan hanya hajatan para elit atau hanya dimiliki oleh partai-partai politik saja.
"Selain membatasi kebebasan akademi, hal ini juga bisa membatasi partisipasi masyarakat, yang ingin terlibat dalam hajatan Pilpres," tambahnya lagi.
Adjie juga menilai, apa yang dilakukan lembaga survei memiliki metode dan dasar yang jelas. Oleh karena itu pihaknya merespon laporan tersebut agar tidak terjadi preseden buruk terhadap akademisi dan ilmu pengetahuan.
"Survei dan quick count serta exit poll diakui dalam ilmu pengetahuan dan menggunakan metodologi. Kita meresponnya secara resmi agar tidak terjadi perseden buruk tentang hasil survei yang merupakan hasil remuan ilmiah," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat