Suara.com - Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat (AS) yang dioperasikan Singapura, kembali merekam kemunculan 145 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau. Jumlah ini tercatat meningkat dibandingkan sebelumnya yang masih 59 titik.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, melalui surat elektroniknya yang diterima Minggu (20/7/2014) malam, kemunculan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni mencapai 60 titik. Sementara pada Sabtu (19/7/2014), satelit yang sama hanya merekam 45 titik di Rokan Hilir.
Selanjutnya, di Kabupaten Rokan Hulu yang sebelumnya hanya ada dua titik panas, terakhir terdeteksi bertambah menjadi 15 titik, yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan. Begitu juga di Kabupaten Pelalawan yang tadinya nihil, terpantau bermunculan sebanyak 15 hotspot.
Untuk Kabupaten Bengkalis, NOAA 18 terakhir pada Minggu (20/7/2014) sore merekam keberadaan 14 titik panas, di mana sebelumnya hanya ada tujuh titik. Di Kabupaten Kampar yang tadinya juga nihil, terakhir juga terdeteksi kemunculan 13 titik panas, sementara di Kota Dumai terdapat tujuh hotspot yang dikabarkan telah menghasilkan asap.
Lainnya, di Kabupaten Siak satelit yang sama pun merekam munculnya delapan titik panas, sedangkan di Indragiri Hulu muncul tujuh hotspot. Sementara di Kabupaten Kuantan Singingi terpantau ada empat titik panas, serta dua titik lagi berada di wilayah Indragiri Hilir.
Untuk diketahui, titik-titik panas itu merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan. Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah kerap terjadi peristiwa tersebut, yang mengakibatkan sedikitnya 25.000 hektare hutan dan lahan hangus, serta menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di berbagai wilayah, bahkan hingga daerah dan negara tetangga. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap