Suara.com - Wakil Presiden Boediono mengingatkan risiko kebakaran yang akan dihadapi pada 2014 lebih besar karena kekeringan yang lebih intens dan lebih panjang terkait kemungkinan terjadi fenomena El Nino.
"Kita harus mengurangi risiko kebakaran hutan. Saya minta seluruh jajaran pemerintah menyepakati rencana aksi untuk melakukan upaya yang lebih terkoordinasi secara baik dan efektif," kata Boediono saat membuka Rapat Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan di Istana Wapres Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Menurut Boediono, setiap tahun, terutama di puncak musim kemarau, Indonesia selalu sibuk mengatasi masalah kebakaran hutan. Selain menelan biaya yang sangat besar, kebakaran hutan yang tak terkendali juga membuat posisi Indonesia menjadi buruk di mata tetangga karena asap kebakaran hutan hingga negara tetangga.
Ada beberapa pertimbangan yang membuat Boediono menaruh perhatian khusus pada pencegahan kebakaran hutan tahun ini.
Pertama, kemungkinan terjadinya fenomena El Nino pada tahun ini sangat tinggi. Kedua, saat ini kendati puncak kekeringan belum terjadi, titik-titik panas sudah tampak di berbagai kawasan.
Data Unit Kerja Presiden bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4), di wilayah provinsi Riau saja sejak Januari-Juni 2014 sudah terdeteksi 8.480 titik panas di kawasan pengusahaan yang berizin.
Mengingat masih banyaknya titik panas yang berada di kawasan berizin, Boediono menekankan pentingnya penegakan hukum sebagai upaya pencegahan.
"Penegakan hukum di lapangan sangat penting untuk menimbulkan efek jera," kata kata Boediono seraya menambahkan pemerintah tidak ingin setiap tahun kerepotan mengatasi kebakaran hutan yang menghabiskan biaya triliunan rupiah anggaran negara dengan sia-sia.
Kepolisian Daerah Riau sudah menangani 70 laporan kebakaran hutan, 55 di antaranya sudah lengkap penyidikannya (berstatus P21). Dari perkara sebanyak itu, tersangkanya 116 orang, 7 orang di antaranya masih buron. "Yang menggembirakan, polisi juga menyentuh aktor intelektualnya," kata Kuntoro Mangkusubroto. (Antara)
Berita Terkait
-
NHM Gelar Simulasi Tanggap Darurat Karhutla, Perkuat Kesiapsiagaan di Tambang Indonesia Timur
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah
-
Badai Api Mengguncang Bumi: Tantangan Baru Ilmuwan di Era Pemanasan Global
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah