Suara.com - Gereja Katolik meminta umatnya "menahan diri" untuk tidak berciuman dalam ritual salam damai di sela-sela misa dan cukup hanya bersalaman saja.
Dalam setiap perayaan misa di Gereja Katolik terdapat ritual pengucapan salam damai. Biasanya umat yang mengikuti misa akan saling bersalaman mengucapkan salam damai, tetapi belakangan di beberapa gereja di Eropa dan Amerika ungkapan salam damai itu diwujudkan dalam bentuk berpelukan dan berciuman.
Kardinal Antonio Canizares Llovera, Kepala Konggregasi Ibadat dan Sakramen, dalam suratnya kepada para uskup di seluruh dunia meminta agar praktik itu dihentikan karena dinilai berlebihan serta bisa merusak kekhusyukan ibadah.
Llovera, yang sudah meminta persetujuan dari Paus Fransiskus, meminta para uskup untuk membuat aturan tegas di wilayah mereka agar perilaku berpelukan dan berciuman di dalam gereja tidak lagi digelar.
Vatikan juga meminta para pastor atau pemimpin misa untuk tidak turun dari altar, mengucapkan salam damai kepada umatnya di tengah-tengah misa.
Kebijakan itu juga didukung oleh Paus Emeritus Benediktus XVI, yang pada masa kepemimpinannya juga mengeluarkan imbauan yang sama. (Daily Mail)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional