Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menginginkan menteri di kabinetnya bukan orang partai yang berada di dalam struktur partai. Kandati demikian, dia tak mempermasalahkan jika calon menteri hanya berstatus kader saja.
"Saya kan sudah ngomong, saya pribadi inginnya, menteri tidak merangkap di struktur partai. (Kalau) Kader boleh lah. Saya juga kan (kader partai)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Namun, keinginan pribadinya ini belum dibicarakan dengan ketua umum partai koalisi pendukungnya untuk mencari titik temu.
"Tapi itu belum kita bicarakan, ini baru (pribadi) saya, tentu saja itu dibicarakan ke seluruh ketum partai," tuturnya.
Pernyataan Jokowi ini sekaligus mengomentari adanya salah satu partai koalisi pendukungnya yang bersikukuh untuk memasukan nama untuk pos kementerian tertentu.
Menurutnya, saat ini memang belum ada pembicaraan yang mendetail soal pos-pos kemeneterian tertentu.
"Kita belum bertemu bicara soal itu dengan partai. Memang belum belum sampai waktunya, masih rembuk kebijakan prioritas program, kebijakan yang cepat apa. Baru pada posisi itu, kelembagaan masih disiapkan. Apa 34 menteri, apa 12 menteri," katanya.
Salah satu partai pendukung Jokowi, PKB, tidak setuju menteri harus lepas jabatan di partai.
Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (12/8/2014), menegaskan jangan sampai membeda-bedakan asal partainya, namun lebih dengan pertimbangan kemampuan kader partai yang profesional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Catatan Bencana Alam di Indonesia 2025: Dari Erupsi Gunung Hingga Banjir Sumatra
-
Perbankan Nasional Didesak Hentikan Pembiayaan ke Sektor Perusak Lingkungan di Sumatera
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia