Suara.com - Hari ini, Selasa (26/8/2014), untuk pertama kalinya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan dikawal Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pengamanan yang melekat pada presiden terpilih ini pun diperketat.
Iring-iringan Jokowi kali ini terhitung panjang, biasanya dia hanya dikawal oleh dua mobil Polisi, sekarang dikawal dengan kendaraan pengawalan khusus, seperti mobil jeep dan pengendara motor bersenjata lengkap.
Total ada 7 rangkaian mobil yang mengawal Jokowi blusukan. Sementara mobil awak media yang biasa ikut blusukan diletakkan jauh di belakang rombongan itu.
"Ini yang pertama," kata Jokowi di Balai Kota.
Sasaran blusukan Jokowi pertama adalah mengecek pembangunan proyek Proyek Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) di Cipinang Cimpedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Dia ditemani oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak serta pimpinan proyek tersebut.
Di tempat ini, dia melakukan pengecekan proyek pembangunan yang bertujuan untuk penanganan banjir.
Dari pantauan Suara.com di lokasi, Paspampres yang berjaga menggunakan batik mengawal Jokowi. Beberapa diantaranya membawa tas jinjing dan membawa senjata laras panjang untuk bersiaga.
Tidak hanya itu, nampak juga anggota TNI dari Komisi Distrik Militer (Kodim) masing-masing wilayah untuk mengawal dari jauh. Seperti ketika Jokowi hadir ke Jatinegara kali ini, hadir langsung Komandan Kodim Jakarta Timur untuk melakukan pemantauan.
"(Kehadiran kami) Sudah merupakan bagian dari kordinasi langsung ke Paspampres. Kita memonitor wilayah," kata Komandan Kodim Jakarta Timur Letnan Kolonel Dwi Cahyo.
Hal yang sama terlihat juga ketika Jokowi blusukan ke kawasan Rorotan, Jakarta Utara, memantau perkembangan pengerukan waduk Rawa Kendal. Terdapat beberapa anggota Kodim Jakarta Utara yang juga melakukan pemantauan.
Di tempat ini, Jokowi masih tetap melakukan interaksi dengan warga, walau hanya sekedar bersalaman. Hanya saja, Paspampres meminta supaya warga tidak bersalaman terlalu lama dengan mantan Walikota Surakarta ini.
Salah seorang Paspampres yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, tugas pengamanan presiden merupakan pengamanan VVIP.
Menurutnya, seluruh pengamanan yang dijalankan saat ini sudah merupakan prosedur tetap dan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Perintahnya adalah SOP yang dipegang harus dilaksanakan, kemana bapak (Jokowi) pergi kami ikuti. Etika terhadap presiden, ada simulasi, kami sesuaikan dengan karakter bapak," kata Paspampres tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan