Suara.com - Setelah apel penertiban parkir liar, petugas Dinas Perhubungan Jakarta Selatan mulai menjalankan tugas menertibkan kawasan depan Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (8/9/2014) siang.
Mobil pertama yang diderek petugas adalah taksi Pusaka yang parkir untuk menunggu penumpang di depan apartemen. Padahal, jelas-jelas di dekatnya ada papan pemberitahuan larangan parkir.
"Kalau dia masih parkir begitu, seperti melecehkan petugas, harapan kita ke depan gak ada lagi main akal-akalan dia (alasan tidak tahu sosialisasi)," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pengelolan Lalu Lintas A.B Nahor.
Nahor mengatakan untuk selanjutnya, sopir tersebut dapat mengambil taksi di pangkalan Rawa Buaya. Tentu saja taksi baru bisa diambil setelah sopir membayar retribusi sebesar Rp500 ribu melalui bank.
"Cara mengambil mobilnya, bisa minta informasi ke posko kami 021-3457471 atau SMS ke 085799200900. Ini setiap hari akan patroli mobil derek di wilayah ini, dendanya ini kan per kendaraan per hari, misalnya hari ini melanggar dia denda Rp500 ribu, besok ga diambil akan berlipat dendanya," kata Nahor.
Nahor mengatakan sebelum eksekusi hari ini, pihaknya sudah lama sosialisasi. Kawasan sekitar Kalibata City selama ini memang dikenal sebagai tempat parkir liar sehingga menciptakan kemacetan dan kesemrawutan.
"Sebelum ini di Kalibata City, kami sudah sosialisasi, kalau lihat, derek kami di sana ada 24 jam, hari ini memang agak sepi ya, kita derek merupakan peringatan, supaya mereka jangan sembarangan parkir," kata Nahor.
Derek merupakan tindakan lebih tegas karena hukuman cabut pentil dan gembok roda kendaraan tidak memberikan efek jera bagi pemilik kendaraan.
Sopir taksi bernama Wahlan beralasan tidak tahu ada larangan parkir. Ia juga mengaku tidak tahu sudah ada sosialisasi dari Dinas Perhubungan.
"Sosialisasinya gak tahu. Belum liat ada plang larangan, masuk sini ada order saya, saya kan jarang mangkal ke sini. Kalau memang saya lihat ada peringatan ya saya nggak ke sini, jemput order, kan kalau ke dalam (apartemen) bayar," kata Wahlan.
Kendati demikian, Wahlan pasrah. Ia mengakui kesalahannya.
"Kalau ketilang silakan saja, ya menang kita salah," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis