Suara.com - Fraksi Golkar dan Gerindra DPRD Provinsi Jabar segera mengusulkan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat Jabar yang menolak Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menentukan Pilkada lewat DPRD.
"Sebagai anggota Fraksi Gerindra saya akan menyampaikan kepada pimpinan partai dan Fraksi Gerindra di DPR RI terkait aspirasi masyarakat Jabar," kata Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jabar Sunatra saat menerima massa aksi yang menolak Rancangan Undang-undang pilkada oleh DPRD di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Rabu (10/9/2014).
Dia mengatakan, aspirasi masyarakat yang akan disampaikannya ke Fraksi Gerindra di DPR RI yakni tentang penghentian pembahasan RUU Pilkada yang akan diubah Pilkadanya oleh DPRD atau di parlemen.
Aspirasi selanjutnya, kata dia, agar pemerintah konsisten melaksanakan amanat UUD 1945 pasal 18 ayat 4 tentang kepala daerah pemerintahan provinsi, kota/kabupaten dilakukan secara demokratis.
"Aspirasi yang saya baca agar Pilkada dilakukan langsung. Ini misi kami untuk kami sampaikan ke Gerindra pusat," katanya.
Terkait sikap Gerindra Jabar, Sunatra belum dapat menjawabnya, pihaknya sebagai wakil rakyat akan menyerap aspirasi masyarakat Jabar terkait penolakan RUU tersebut.
Namun secara pribadi, kata dia, sejak ditetapkannya Pilkada langsung oleh masyarakat tahun 2005 selalu muncul konflik serta menghabiskan uang yang cukup besar dari APBD dan uang pribadi calon kepala daerah.
"Harus kita sikapi seperti banyaknya konflik dan biaya cukup mahal dari APBD, termasuk calon harus mengeluarkan uang cukup besar," katanya.
Anggota Fraksi Golkar DPRD Jabar Abdul Rozak, menyatakan segera melaporkan tuntutan masyarakat Jabar terkait penolakan RUU Pilkada.
Dia berharap, harapan masyarakat Jabar dan upaya Fraksi di DPRD dapat berjalan lancar didengar, diakomodir oleh DPR RI.
"Semoga aspirasi ini bisa didengar diakomodir dan diaplikasikan oleh DPR RI," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Wacana Pilkada Tak Langsung Mengemuka Lagi, DPR dan Parpol Mulai Simulasi
-
Cak Imin Usul Gubernur Dipilih Presiden, Dasco: Simulasi Sudah Dilakukan Partai-partai
-
Alasan Ketum Golkar Bahlil Kebut RUU Pilkada Dipilih DPRD: Sistem Politik Sekarang Mahalnya Minta Ampun!
-
Berapa Bayaran Reza Rahadian Sekali Main Film? Kini Terancam Jadi Pengangguran usai Ikut Demo
-
Kocak! Begini Reaksi Andovi da Lopez Tahu Namanya Masuk Daftar Artis 'Terancam' Jadi Pengangguran Usai Demo
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah