Suara.com - Angkatan Udara Amerika Serikat meminta seorang personilnya yang ateis untuk keluar dari militer kecuali setuju untuk mengucapkan sumpah dengan kalimat "Demi Tuhan".
Kontroversi ini muncu bulan lalu, ketika seorang personil ateis ditolak untuk kembali masuk dalam daftar pasukan karena menolak untuk bersumpah atas nama Tuhan. Kini dia berencana untuk menuntut militer di pengadilan, kata pengacaranya.
"Kami belum menerima kabar dari Angkatan Udara mengenai surat kami. Mereka tidak menunjukkan kesediaan untuk menyelesaikan kasus ini di luar pengadilan," kata Monica Miller, seorang pengacara untuk Asosiasi Humanis Amerika, yang menangani kasus tersebut.
Miller menambahkan, kliennya seorang yang namanya masih dirahasiakan, seorang sersan teknis di pangkalan Angkatan Udara Creech di Nevada itu akan menggugat pemerintah di pengadilan federal jika hingga batas pendaftaran kembali November mendatang belum ada jawaban dari pihak militer.
Masa tugas sersan itu akan berakhir pada bulan November dan setelah itu dia harus mendaftar kembali dan mengambil sumpah, kata juru bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek.
Sementara itu, "pendapat hukum tertulis tengah diminta" dari pengacara top Pentagon, katanya.
Di masa lalu, seorang pilot bisa memilih frase alternatif dan menghilangkan kata-kata "Demi Tuhan". Tetapi sejak Oktober 2013, Angkatan Udara Amerika Serikat mengubah kebijakannya.
Sedangkan angkatan lain di militer Amerika Serikat tidak memerlukan referensi kepada Tuhan dan membuat kalimat itu sebagai pilihan.
"Ini adalah satu-satunya Angkatan yang menurut pengetahuan saya yang benar-benar mengharuskan semua orang dalam segala hal untuk menggunakan bahasa agama," kata Miller.
Menurutnya persyaratan itu melanggar Konstitusi Amerika Serikat, yang melarang tes agama untuk menjabat atau posisi lain.
"Pemerintah tidak bisa memaksa orang yang tidak percaya untuk mengambil sumpah yang menegaskan keberadaan makhluk tertinggi," katanya.
SElama bertahun-tahun Angkatan Udara AS telah diwarnai oleh kontroversi terkait agama. Beberapa tahun lalu, Akademi Angkatan Udara AS di Colorado dituduh membiarkan kelompok Kristen evangelis memiliki pengaruh dominan di lembaga itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah
-
Detik Penentu Kasus Alvaro: Hasil DNA Kerangka Manusia di Tenjo Segera Diumumkan Polisi
-
Ira Puspadewi Direhabilitasi, KPK Tegaskan Kasus PT Jembatan Nusantara Tak Berhenti di Tengah Jalan
-
Baru 4 Bulan Menjabat, Dirdik Jampidsus 'Penjerat' Nadiem Makarim Dimutasi Jaksa Agung
-
Menteri PANRB Sampaikan Progres dan Proyeksi Program Kerja Kementerian PANRB Dalam Rapat Bersama DPR
-
Polda Metro Jaya Gelar Audiens dengan Keluarga Arya Daru Siang Ini: Ada Temuan Baru?
-
Reformasi Polri Harus Menyeluruh, Bukan Wajahnya Saja: KUHAP Baru Diminta Dibatalkan
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk