Suara.com - Seorang lelaki Nigeria ditahan di Rumah Sakit jiwa karena tidak percaya akan adanya Tuhan atau ateis, demikian diberitakan BBC, Jumat (4/7/2014). Dia juga diancam dibunuh karena dinilai sudah menghina Islam.
Mubarak Bala, insinyur kimia berusia 29 tahun, ditahan dengan paksaan selama 18 hari karena keluarganya yang beragama Islam, memasukkan dia ke Rumah Sakit Jiwa Aminu Kano, Nigeria Utara.
Nigeria Utara adalah negara bagian yang sudah mengadopsi hukum Islam sejak tahun 2000 dan sejumlah orang di wilayah itu menilai keputusannya yang meninggalkan Islam untuk menjadi ateis adalah bentuk pencemaran agama.
"Saya diancam, maksud saya, ancaman akan dibunuh," kata Bala, Kamis (3/7/2014).
Bala mengaku, saat dia menyatakan dirinya ateis keluarganya kehilangan kepercayaan dari keluarganya. Ia bahkan dipukul dan dicekoki obat oleh kedua abangnya, yang kemudian memasukkan dia ke rumah sakit jiwa.
"Sebagian besar sahabat saya mengecam, mengatakan saya akan dibakar di neraka, dan bahwa dalam sebuah negara Islam saya akan dibunuh. Pencemaran agama adalah kejahatan serius di sini," ujar Bala.
Bala akhirnya berhasil dibebaskan setelah bantuan datang dari Bamidele Adeneye, seorang pengusaha yang sempat berdiskusi soal kemanusiaan dengan Bala sebelum dia dijebloskan ke dalam rumah sakit jiwa.
Ia mengetahui keadaan Bala setelah menerima pesan pendek Bala, yang mengirim SMS mengguakan telepon seluler yang diselundupkan melalui toilet rumah sakit.
Sejak itu dia menggelar kampanye di media sosial, terutama Twitter denga tagar #FreeMubarak dan menginformasikan keadaan Bala pada International Humanist and Ethical Union (IHEU), organisasi berbasis di London, Inggris, yang memayungi komunitas ateis dunia.
Adeyene, yang belakangan juga menerima ancaman pembunuhan, juga meminta pengacara lokal, Muhammad Bello Shenu, untuk mengajukan gugatan membebaskan Bala. Tetapi sebelum dia mengajukan gugatan, Bala dibebaskan bersama semua pasien lainnya karena pada dokter melakukan aksi mogok.
"Bala sangat cerdas, satu-satunya dosa dia adalah karena dia jujur mengungkap keyakinannya," Adeyene menjelaskan alasannya membantu Bala.
Kini Bala mengaku dia ingin berdamai dengan keluarganya sebelum meninggalkan Nigeria Utara. Dia juga tengah diperiksa oleh psikiater independen untuk membantah klaim dokter rumah sakit jiwa yang memvonis dia mengalami masalah kejiwaan karena "perubahan kepribadian". (The Guardian/BBC)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE