Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai sebaiknya pemilihan kepala daerah tetap dilakukan secara langsung, karena kedaulatan itu ada pada rakyat.
"Saya perlu menggaris bawahi kalau melihat demokrasi itu kembali kepada rakyat, karena kedaulatan itu ada pada rakyat. Oleh karenanya saya melihat lebih baik Pilkada itu dilaksanakan seperti sekarang," kata Ketua KPK Abraham Samad seusai menjadi pembicara di Rakornas Komisi Informasi (KI) se-Indonesia di Mataram, Jumat (12/9/2014).
Menurutnya, pemilihan kepala daerah baik dilakukan secara langsung maupun dipilih melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sama-sama memiliki dampak. Namun, meski demikian, Abraham Samad lebih memilih jika pemilihan kepala daerah tetap dipilih secara langsung oleh rakyat.
"Kalau saya tetap dipilih secara langsung oleh rakyat, tidak usah lagi dikembalikan ke DPRD," ujarnya.
Akan tetapi lebih penting dari itu semua tambah Samad, bagaimana tinggal aturan atau mekanisme dalam pemeilihan kepala daerah secara langsung tersebut yang perlu diperbaiki, sehingga tidak ada lagi seperti halnya money politik.
"Itu mestinya yang perlu dikawal, tinggal sekarang potensi adanya kecurangan itu yang perlu diawasi secara ketat," tegas pria kelahiran Sulawesi tersebut.
Dia berpendapat, meskipun pembahasan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah di DPR masih terus berjalan, pemilihan kepala daerah akan tetap dilaksanakan secara langsung.
"Saya yakin 100 persen pemeilihan kepala daerah akan tetap berjalan seperti sekarang," ujar Samad. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO