Suara.com - Dewan Pimpinan Daerah PDIP DIY mewajibkan seluruh kadernya di daerah itu agar satu suara mendukung dipertahankannya mekanisme pilkada secara langsung.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah(DPD) PDIP DIY Bambang Praswanto di Yogyakarta, Jumat (12/9/2014), mengatakan siap memberikan teguran bagi setiap kader yang terindikasi tidak mendukung opsi pilkada secara langsung.
"Siapapun kader PDIP, baik yang menempati jabatan tertentu yang terbukti mendukung pilkada melalui DPRD akan langsung kami beri peringatan, serta evaluasi," katanya.
Hal itu, kata dia, dikarenakan PDIP secara nasional dari level pusat hingga daerah telah memutuskan untuk konsisten mempertahankan pilkada melalui pemilihan langsung oleh rakyat.
Menurut Bambang, mengantisipasi ketidakpatuhan kader, pihaknya telah menyiapkan mulai sanksi peringatan, tertulis, pemberhentian jabatan, skorsing, hingga pemecatan.
Bambang mengatakan, mekanisme pilkada secara langsung seperti yang telah selama ini dilakukan, terbukti lebih transparan, serta lebih memungkinlan terwujudnya pertanggungjawaban langsung pemerintah kepada rakyat.
"Kami yakin dengan memperjuangkan itu, kami telah berjalan bersama masyarakat, bermanfaat bagi masyarakat, serta diharapkan tetap tercipta "check and balance" antara rakyat dan eksekutif," kata dia.
Dengan demikian, menurut dia, DPD PDIP DIY saat ini telah mempersiapkan penjaringan kader untuk bersaing maju dalam pilkada sesuai mekanisme pemilihan langsung. Meskipun, menurut dia, ada dimungkinkan munculnya mekanisme lain setelah penetapan UU Pilkada mendatang.
"Walaupun pada 25 September nanti kemungkinan ada perubahan mekanisme pilkada, tapi kami optimistis pilkada langsung akan tetap berlangsung," kata Bambang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO