Suara.com - Perdebatan soal RUU Pilkada menjelang pembahasan akhir di DPR pada Rabu (17/9/2014) pekan depan, semakin seru saja.
Meskipun mendapat penolakan atas upaya penghapusan mekanisme Pilkada langsung, kubu Koalisi Merah Putih yang dipimpin Gerindra tetap berkeras menggolkan aturan itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai Pilkada langsung sebagai sebuah tempat atau wadah berkembangnya kutu loncat yang menginginkan kekuasaan.
Oleh karena itu, dia menilai bahwa sudah saatnya Pilkada langsung dievaluasi dan dikembalikan kepada dasar Pancasila yaitu melalui sistem keterwakilan.
"Wajar kalau Pilkada langsung dievaluasi, hal ini terutama karena maraknya politikus yang pindah partai atau yang bisa disebut kutu loncat," kata Fadli Zon di Warung Daun Cikini Jakarta Pusat, Sabtu(13/9/2014)
Menurut Fadli, selama satu dekade ini, Pilkada langsung menyebabkan tumbuh suburnya politikus yang gemar berpindah partai.
"Jadi dalam demokrasi ini jadi hama. Kalau kutu busuk kan kutu loncat yang sudah diberantas, mati dan busuk," ceritanya.
Soal istilah kutu busuk dan kutu loncat ini mencuat lagi menyusul aksi Basuki Purnama alias Ahok yang memilih mengundurkan diri dari Gerindra karena tak setuju dengan sikap partai.
Ahok saat ditanya jurnalis di Balaikota beberapa waktu lalu tak menampik kalau dirinya disebut sebagai kutu loncat.
“Ngga masalah, daripada jadi kutu busuk,” seru Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting