Suara.com - Seorang ibu harus menghadapi dakwaan pembunuhan pada Senin (15/9/2014), dengan ancaman maksimal hukuman mati. Koh Sook Hoon, nama sang perempuan berusia 42 tahun, hari itu di pengadilan Singapura didakwa membunuh putranya yang berusia 7 tahun yang mengidap autis.
Sebagaimana diberitakan sejumlah media massa setempat, sang anak ditemukan meninggal di halaman blok apartemen tempat mereka tinggal, di kawasan timur Singapura, pada Sabtu (14/9) sore lalu. Luka-luka pada tubuh sang anak menunjukkan dia terjatuh dari ketinggian.
Sang terdakwa sendiri, menurut Straits Times pula, meminta diberikan perawatan kejiwaan (psikiatri). Sementara, berdasarkan keterangan saksi, anak malang itu diyakini menderita autis. Dia diketahui sudah tinggal selama lima tahun terakhir di lantai 9 apartemen tersebut, bersama kedua orang tuanya, seorang kakak lelaki berusia 12 tahun, serta neneknya.
Kasus ini pun memancing reaksi beragam dari warga Singapura lainnya. Banyak di antara mereka merasa simpati pada sang perempuan, serta menyerukan agar dia tidak sampai dihukum mati jika memang terbukti bersalah.
"Saya kira dia butuh evaluasi kejiwaan, konseling dan perawatan jangka panjang, namun bukan hukuman mati," ungkap seseorang bernama Felix Clarice, di laman Facebook Straits Times.
"Tidak pernah mudah menjadi seorang ibu, dan tugas itu jadi hampir mustahil ketika seseorang memiliki seorang anak berkebutuhan khusus," tulis sosok lainnya bernama Mabell Ong.
Berdasarkan data sebuah LSM terkait di Singapura, Autism Resource Centre, ada lebih dari 31.000 orang autis di Negeri Singa tersebut. [Asia One/Straits Times]
Berita Terkait
-
Bantah Halangi Ruben Onsu Bertemu Buah Hati, Sarwendah: WA Anak Dibaca Enggak?
-
7 Mobil Bekas untuk Anak Kuliah Budget Rp40 Jutaan, Sedan hingga City Car
-
Indonesia Gandeng Singapura Integrasikan Kawasan Batam-Bintan-Karimun
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Bukan Tak Senang, Ini Alasan Prabowo Larang Siswa Sambut Kunjungan Presiden
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal