Suara.com - Jemaah calon haji kloter 1 Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Nawawi Sahri Abas (52 tahun) terpisah dari rombongan saat sedang tawaf di Masjidil Haram, Makkah, dan kesasar sampai Jeddah pada Jumat dini hari (19/9/2014).
Akhirnya ia bertemu dengan istrinya di rumah Indonesia G10 di Makkah, Jumat malam (Sabtu dini hari WIB). Mereka mereka saling bertangisan dan berpelukan haru.
"Nawawi bertemu dengan istrinya sekitar pukul 22.00 (waktu setempat atau sekitar pukul Sabtu 02.00 WIB)," kata Kepala Seksi Perlindungan Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah, Jaetul Muchlis, di Makkah, Sabtu pagi waktu setempat.
Rupanya sang istri sudah menunggu sejak suaminya hilang dan terus menangis. Begitu melihat sang suami tiba, pecahlah tangis yang lebih keras, demikian juga suaminya. Mereka saling berpelukan erat. "Saya sampai terharu," kata Muchlis.
Nawawi tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga mereka berdua berbicara dalam bahasa Banjar. Saat bertemu Nawawi masih menggunakan baju ihram.
Nawawi ditemukan di depan Hotel Badar setelah sebelumnya berkeliling dengan taksi yang mengantarnya dari Makkah. Nawawi yang tidak bisa berbahasa Indonesia ditemukan petugas hotel dan dilaporkan ke polisi setempat.
Akhirnya ia dijemput petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kantor Teknis Urusan Haji Indonesia, Muhammad Syafii, dan selanjutnya dibawa ke Kantor Teknis Urusan Haji di Jeddah. Waktu tempuh Makkah hingga Jeddah sekitar satu jam dengan kendaran pribadi.
Saat ditanyai oleh Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Achmad Riad S dan Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Abu Haris Mutohar, cara bicaranya agak melantur walau dibantu tenaga musiman yang sedaerah.
Nawawi merasa berada di Indonesia dan bukan di Arab Saudi, sementara istrinya masih berada di Makkah. Menurut Media Center Haji, saat ditanya nasib istrinya, ia mengatakan ditinggal saja.
"Biar nanti saya kawin lagi," kata Nawawi disambut ketawa petugas PPIH yang mengerumuninya saat ditanya jika istrinya diambil orang.
Akhirnya Nawawi bisa menceritakan kronologis perjalanannya. Ia mengatakan setelah tiba di Jeddah dan sampai di Makkah untuk melakukan ibadah umroh wajib, ia terlepas dari rombongan.
Ia menjadi panik apalagi tidak ada yang dikenalnya padahal hari sudah larut. Setelah keluar dari Masjidil Haram, ia melihat taksi dan selanjutnya mencari pondokan namun tidak ketemu. Akhirnya ia minta diantar ke Indonesia dan diantar ke Jeddah oleh supir taksi. Namun ia diturunkan di Hotel Banjar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pesawat Haji Tak Lagi Terbang Kosong? Begini Rencana Ambisius Pemerintah...
-
Vaksin Polio Jadi Syarat Wajib Calon Jamaah Haji, Ini Alasannya
-
Setelah Menunaikan Ibadah Haji, Jamaah Haji Mancanegara Mulai Pulang
-
Pesawat Saudi Airlines Angkut Jamaah Haji Kembali Dapat Ancaman Bom
-
Teror Bom di Pesawat Haji Indonesia, Polisi Intensif Hubungi FBI
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional