Suara.com - Mujahid Indonesia Timur, kelompok militan yang dipimpin oleh gembong teroris Santoso mengaku bertanggung jawab atas pembantaian terhadap seorang petani di Poso, Sulawesi bernama Fadli.
Dalam keterangan di laman resmi mereka, Mujahid Indonesia Timur mengungkapkan, pembantaian itu dilakukan karena Fadli dituding sebagai informan polisi.
“Kami telah membantai seorang warga desa kareda dia kerap memberikan informasi kepada Detasemen 88 . Akibatnya, Densus 88 menyerang kelompok kami dan menewaskan dua anggota kami,” demikian keterangan MIT di laman resmi mereka, Senin (22/9/2014).
Kejadian itu terjadi pada Kamis malam lalu. Berdasarkan informasi dari polisi, lima orang yang menggunakan tutup muka membawa Fadli keluar dari rumah dan memotong lehernya hingga kepalanya hampir lepas. Polisi masih memburu pelaku pembantaian sadis tersebut.
Juru bicara Markas Besar Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, polisi belum bisa memastikan pembunuhan Fadli terkait dengan kelompok Mujahid Indonesia Timur. “Kasus ini biasanya meruoakan modus operandi yang sering dilakukan oleh kelompok teroris,” katanya.
Kelompok Mujahid Indonesia Timur yang dipimpin Santoso dituding bertanggung jawab atas aksi kekerasan yang terjadi di Poso dalam beberapa tahun terakhir.
Pembunuhan terhadap seorang petani di Poso itu terjadi hanya selang empat hari setelah Densus 88 menangkap empat warga Cina Uighur di Sulawesi yang ingin bertemu dengan Santoso untuk melakukan latihan militer. (AFP/CNA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
KPK Bidik Rekan Hergun, Diduga Ikut Kecipratan Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, Siapa Dia?
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Strategi Pemuda Mengubah Indonesia, Masuk Partai atau Pendidikan?
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot
-
Serahkan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Kasus CPO, Komisi III Dorong Kejagung Buru Aset Koruptor Lain
-
Mengapa Aktivis Desak Jepang dan Korea Hentikan Impor Wood Pellet dari Indonesia?
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
-
Survei Poltracking: Isu Ijazah Palsu Jokowi Tak Dipercaya Publik, Upaya Gulingkan Gibran Juga Gagal?
-
Heboh Warung Epy Kusnandar Dipalak Preman, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya