Suara.com - Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini menyatakan tak keberatan apabila penetapan pimpinan MPR, Senin (6/10/2014), melalui mekanisme musyawarah dan mufakat. Tapi, katanya, harus sesuai dengan paket yang ditawarkan Koalisi Merah Putih.
Koalisi Merah Putih sendiri menginginkan pemilihan pimpinan MPR dilaksanakan melalui pemungutan suara terbanyak atau voting. PKS adalah anggota Koalisi Merah Putih.
"Kita lihat dinamikanya nanti, kalau bisa musyawarah mufakat ya pakai musyawarah mufakat, tapi sesuai paket Koalisi Merah Putih. Nah kalau sistem paket nggak bisa dan nggak diterima, ya voting," kata Jazuli di Jakarta.
Jazuli mengatakan sesuai aturan UU MPR, DPR, DPD, dan DPD (UU MD3), sistem pemilihan pimpinan MPR melalui paket yang diajukan oleh fraksi, yakni minimal lima fraksi.
"Kan jelas aturan paketnya. Itu Koalisi Merah Putih mau musyawarah, tapi sesuai paket," kata Jazuli.
Pemilihan melalui musyawarah dan mufakat sebelumnya disampaikan oleh Koalisi Indonesia Hebat dan DPD. Dengan kata lain, pimpinan MPR harus memasukkan unsur Koalisi Indonesia Hebat (kubu Prabowo), Koalisi Indonesia Hebat (kubu Mega dan Jokowi), dan DPD.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional