Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Aria Bima menegaskan koalisi partainya, Koalisi Indonesia Hebat, tidak ingin mengulang kekalahan telak dalam pemilihan paket pimpinan DPR. Sebelum pemilihan paket pimpinan MPR yang akan berlangsung malam nanti, Senin (6/10/014) jam 19.00 WIB, koalisi Indonesia Hebat akan melobi seluruh fraksi.
"Kami akan melakukan lobi-lobi nanti jam satu (13.00 WIB). Pertama, PDI Perjuangan akan menyampaikan itu di lobi pimpinan fraksi MPR dan insya Allah ketegangan-ketegangan juga akan kendur dan bagaimana suasana kebatinan kita menempatkan lembaga MPR ini tidak berfikir jangka pendek," kata Aria di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Mengenai calon pimpinan MPR yang akan diajukan kubu Jokowi malam nanti, Aria mengaku akan diserahkan sepenuhnya kepada kelompok Dewan Perwakilan Daerah untuk menentukannya.
"Siapapun ketua yang mau dipilih dari DPD tergantung. Kita serahkan ke DPD, juga jalan musyawarah. Ini kan proses suatu musyawarah di DPD yang diajukan dan kita musyawarahkan di dalam proses pimpinan MPR," ujar dia.
Koalisi Indonesia Hebat yang dimotori PDI Perjuangan menginginkan penetapan pimpinan DPR dilakukan melalui mekanisme musyawarah. Dengan kata lain, memasukkan unsur Koalisi Indonesia Hebat (kubu Prabowo), Koalisi Indonesia Hebat (kubu Mega dan Jokowi), dan DPD.
Dalam rapat paripurna, DPD telah mengusung sembilan nama untuk dicalonkan menjadi pimpinan MPR periode 2014-2019. Mereka adalah:
Wilayah Barat
1. Asmawati, Sumatera Selatan
2. Abdul Gafar Usman, Riau
3. Hudanil Rani, Bangka Belitung
Wilayah Tengah
1. Osman Satwa, Kalimantan Barat
2. AM Fatwa, DKI Jakarta
3. Ahmad Muqowam, Jawa Tengah
Wilayah Timur
1. Jhon Peris, Maluku
2, Hanna Hassanah Fadel Muhamad, Gorontalo
3, Ajieb Padindang, Sulawesi Selatan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional