Suara.com - Pengamat politik dari lembaga Populi Center Usep S. Ahyar menilai perilaku Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan merokok di ruang publik, belum sampai pada tahap menodai kepantasan sebagai pejabat negara.
"Soal perilaku itu menyangkut etika, misalnya merokok. Itu masing-masing orang punya style. Tapi kalau style itu kemudian dikritik, tentu Bu Susi harus terbuka juga," kata Usep kepada suara.com, Kamis (30/10/2014).
Menteri Susi harus terbuka yang dimaksud Usep adalah menyadari bahwa ia sekarang sudah menjadi menteri. Menjadi pejabat publik berarti memiliki aturan-aturan tertentu.
"Misalnya, kekayaan harus diumumkan, perilaku yang tidak penting jangan ditonjolkan. Soalnya nanti jadi capek ngurusi (kritik) soal itunya," kata Usep.
Seperti diketahui, nama Menteri Susi tiba-tiba melejit gara-gara merokok saat melayani wawancara para wartawan di kompleks Istana usai diumumkan menjadi Menteri, Minggu (26/10/2014) petang.
Perbincangan tentang Menteri Susi kemudian merembet pada latar belakang pendidikannya. Sebagian orang mencibir Menteri Susi yang hanya tamatan SMP.
Menurut Usep, soal pendidikan seharusnya tak penting untuk dipermasalahkan. Karena tinggi dan rendahnya pendidikan tak menjamin seseorang bisa bertanggung jawab dalam mengemban tugas pekerjaan.
"Kan yang berpendidikan belum tentu bisa kerja. Lagi pula tidak ada persyaratan harus lulus s1 atau s2, toh," kata Usep.
Menurut Usep kritik seharusnya pada substansi kinerjanya, misalnya apakah pejabat publik mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik atau tidak.
Untuk saat ini, kata Usep, masih sulit mengkritik kinerja Susi karena baru beberapa hari lalu dilantik menjadi menteri.
"Kita patut memberikan waktu dulu," kata dia.
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Geram: Minta Prabowo Hentikan Eksploitasi Raja Ampat
-
Natalius Pigai Usul Bikin Lapangan Demonstrasi, Reaksi Susi Pudjiastuti Jadi Sorotan
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Dikritik, Eks Menteri Susi Pudjiastuti Justru Dipuji
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data