Suara.com - Presiden Joko Widodo, Minggu (16/11/2014) pagi waktu Australia, menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande.
Usai pertemuan bilateral itu, Presiden Jokowi akan meninjau pelabuhan dan kembali ke Jakarta setelah penutupan KTT ke-9 G20.
KTT dibuka secara resmi di Brisbane, Sabtu (15/11/2014) sore waktu Australia, dengan sebuah pertunjukan seni tradisional suku asli negeri Kanguru itu, Suku Aborigin, dan penduduk Selat Torres.
Acara pembukaan pertemuan tahunan yang digelar di Brisbane Convention and Exhibition Center itu diawali dengan penyambutan para kepala negara/pemerintahan G20 dan negara-negara tamu undangan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
Satu per satu tamu negara itu berjabat tangan dan bertukar sapa dengan PM Australia, sementara puluhan wartawan mengabadikan peristiwa tersebut.
Presiden Jokowi yang sore itu mengenakan jas hitam dan dasi merah tiba di tempat acara setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Setelah sesi penyambutan satu per satu, para pemimpin negara itu kemudian disambut secara resmi dan khusus oleh kelompok Traditional Owners dengan tari dan lagu tradisional.
Traditional Owners adalah kelompok kesenian suku Aborigin dan penduduk asli Selat Torres yang terus melestarikan hubungannya dengan budaya asli mereka.
Selama berabad-abad rakyat Aborigin dan Selat Torres secara resmi menyambut tamu-tamu mereka. Kali ini mereka menggelar upacara penyambutan yang sama kepada para pemimpin G20, atas nama bangsa, sebagai simbol tidak hanya untuk suku mereka tapi bagi seluruh Australia.
Pentas tari dan lagu itu adalah hasil karya koreografer terkenal Australia kelahiran Brisbane, Stephen Page, yang menggabungkan penampilan penyanyi Maroochy Barambah, kelompok tari Aborigin Nunukul Yuggera, serta kelompok tari Malu Kiai Mura Buai dan Bangarra.
Pertemuan puncak G20 pada 15-16 November 2014 merupakan kali pertama dihadiri Presiden Jokowi. Selain anggota tetap G20, pada pertemuan puncak kali ini Australia juga mengundang Ketua Uni Afrika Mauritania, Ketua ASEAN Myanmar dan Selandia Baru serta Senegal, Singapura dan Spanyol.
G20 beranggotakan Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta