Suara.com - Jumlah korban tewas dalam drama penyanderaan di sekolah di Peshawar, Pakistan bertambah menjadi 126 orang. Sementara itu, korban luka-luka dilaporkan mencapai 122 orang, demikian disampaikan seorang pejabat provinsi.
Menurut si pejabat, jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah.
"Jumlahnya kemungkinan bertambah," kata direktur informasi Sekretariat Kepala Kementerian, Bahramand Khan.
Bahramand mengatakan, lebih dari 100 korban tewas merupakan anak sekolah.
Sekelompok orang bersenjata menyandera ratusan pelajar di sebuah sekolah yang dikelola militer di Kota Peshawar, Pakistan, hari Selasa (16/12/2014).
Pejabat militer mengatakan, setidaknya enam orang bersenjata memasuki Sekolah Umum Angkatan Darat, yang dikelola oleh militer. Sebanyak 500 siswa dan guru berada di dalam kompleks sekolah.
Taliban Pakistan, melalui juru bicaranya Muhammad Umar Khorasani mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.
"Para pengebom bunuh diri kami telah masuk ke dalam sekolah, mereka diberi perintah untuk tidak melukai anak-anak, namun untuk menyerang personel militer," katanya.
"Ini adalah serangan balasan atas serangan militer di Waziristan Utara," lanjutnya.
Yang dimaksud Khorasani dengan serangan militer di Waziristan adalah operasi penumpasan Taliban oleh militer yang telah berlangsung sejak Juni. (Reuters)
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar