Suara.com - Shamsail Saraliyev, anggota parlemen Rusia mengajukan aturan untuk melarang media menulis kalimat teroris Islam atau militan Islam dalam pemberitaannya. Menurut Shamsail, penulisan kalimat tersebut akan memberikan pandangan yang berbeda tentang Islam.
Berdasarkan laporan harian Izvetia, sejumlah anggota parlemen Rusia juga mendukung larangan tersebut. Saraliyev merupakan anggota parlemen yang berasal dari Chechnya dan sebelumnya menjabat sebagai Menteri Hubungan Eksternal, Kebijakan Etnis dan Informasi di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu.
Dia mengatakan, media massa cenderung menggunakan kalimat seperti teroris Islam, jihadis dan militan Islam dalam menulis pemberitaan tentang aksi teror yang dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan agama tertentu.
“Ekspresi itu membuat orang bisa mengambil kesimpulan bahwa Islam dan teroris adalah hal yang sama. Orang umum secara otomatis akan mengasosiasikan Islam dengan bandit, pembunuh dan teroris,” jelasnya.
Salah satu contohnya adalah mereka yang menjadi pendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Mereka menyebut diri mereka Negara Islam tetapi mereka melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Di mata mereka, Islam hanya dijadikan sebagai kedok untuk menutupi niat jahatnya,” lanjutnya. (RT)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram